Home / Berita

Sabtu, 18 Maret 2023 - 12:30 WIB

Anggota DEN Satya Yudha: Pembangkit Panas Bumi Dukung Energi Bersih

PLTP Kamojang, Bandung, Jawa Barat/ Despian

PLTP Kamojang, Bandung, Jawa Barat/ Despian

PABUMNews – Proyek pembangkit listrik panas bumi berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi dari energi fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Yudha menjelaskan, industri panas bumi ini memang memerlukan waktu yang panjang pada proses eksplorasi dan produksinya. Namun hasilnya dapat membantu kehidupan untuk masa mendatang.

“Urgensi global dalam mengembangkan energi bersih dan hijau menjadikan panas bumi dapat menjadi kunci dalam mencapai target untuk mengembangkan green economy melalui green energy dan green industry, juga dukungan bagi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060,” ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Yudha, Kamis (16/3/2023).

Satya Yudha memaparkan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang tahun 2022 konsumsi listrik per kapita di Indonesia mencapai angka 1.173 kilowatt hour (KWh), atau naik 4,45% jika dibandingkan tahun 2021 sebesar 1.123 kWh.

Kemudian, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional hingga tahun 2022 tercatat 14,11%, naik 13,65% dari realisasi tahun 2021.

Baca Juga  Pemerintah Mencari Mahasiswa Untuk Gerilya, Berminat?

Sementara kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai 81,2 gigawatt (GW) di 2022. Riciannya PLTG/GU/MG sebesar 21,6 GW, baru kemudian pembangkit listrik EBT sebesar 12,5 GW.

Kapasitas EBT tersebut disumbang oleh PLTA sebanyak 6,6 GW, PLTP 2,3 GW, dan bioenergi sebesar 3 GW).

Kapasitas panas bumi Indonesia

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia memiliki kapasitas terpasang panas bumi terbesar ke-2 di dunia dan sudah dimanfaatkan sebesar 2.175,7 MWe atau 9% untuk Pembangkit Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Jumlah ini disinyalir akan menyusul Amerika Serikat yang kini menduduki peringkat pertama dunia.

Potensi listrik yang dihasilkan oleh geothermal ini dapat mencapai 24GW sehingga tidak menambah beban pemerintah dalam produksi listrik karena harganya yang kompetitif.

PGE

Salah satu perusahaan eksplorasi dan produksi geothermal, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), mengambil bagian pengelolaan 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) atau 82% (dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia) dan beroperasi di enam area.

Baca Juga  Wamen ESDM Yakin Pemanfaatan Panasbumi Gunung Talang Berikan Dampak Positif

Sebesar 672MW dioperasikan oleh PGEO dan sebesar 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).

“Kapasitas produksi PGEO akan ditingkatkan lagi hingga 1.272MW pada 2027, sebagai salah satu penggunaan dana hasil IPO. Hingga saat ini PGE telah berhasil mengaliri 2,08 juta rumah di Indonesia,” jelas Corporate Secretary PGEO, Muhammad Baron, Kamis (16/3).

Sebagai salah satu anak usaha Grup Pertamina, PGEO memiliki rekam jejak yang kuat dalam mempertahankan operasi pembangkit listrik tenaga panas bumi yang efektif dan konsisten.

Keahlian dalam manajemen reservoir dan keberlanjutan pasokan uap PGEO dibarengi dengan kemitraan bersama mitra bisnis terkemuka dan terkenal memastikan standar operasi yang tinggi. Selain itu PGEO unggul dalam O&M melalui penerapan sistem manajemen dan teknologi digital.

“Pekerjaan yang konsisten dengan para ahli independen membuat pengembangan kompetensi berkelanjutan untuk semua personel O&M,” papar Baron.***

Berita ini 28 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Energi Panas Bumi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Berita

Supreme Energy Akui Kehandalan PT Rekind Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Berita

Pergantian Operator PLTP Darajat-Salak (Bagian 1)

Berita

Berkunjung ke Lapangan Panasbumi Suoh Harus Bawa Pemandu, Ini Alasannya

Berita

Selain Kaya Aspal, Buton Utara Juga Memiliki Potensi Panasbumi

Berita

Tekan Stunting di Banjarnegara, Istri Karyawan Geo Dipa Gelar Cooking Class: Olah Makanan Lokal Sehat dan Lezat

Berita

ITB Gelar Workshop Geothermal Internasional 2020 pada Maret – April
PLTP Darajat

Berita

Dirut PLN: Panasbumi, Topang Bauran Energi dan Efisien