PABUMNews-Pemerintah akan menelusuri penolakan masyarakat terhadap rencana proyek pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) Gunung Talang, Solok, Sumatera Barat.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai meresmikan sumur bor di Agam, Sumatera Barat, Kamis (24/5). Ia memandang, selama ini penolakan memang kerap terjadi terhadap proyek panasbumi.
“Namun itu lebih disebabkan belum tersampaikannya pemahaman yang benar mengenai energi panasbumi yang sebenarnya sangat aman bagi lingkungan,” katanya kepada para wartawan.
WKP Gunung Talang dikelola oleh PT. Hitay Daya Energy. Rencananya, kapasitas yang akan dikembangkan sebesar 58 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik Sumatera Barat yang selama ini masih defisit.
Arcandra menyatakan, sangat wajar apabila ada masyarakat yang melakukan penolakan jika sosialisasi belum dilakukan optimal, sebab hingga kini masih banyak yang menganggap energi panasbumi bukan sumber energi yang ramah lingkungan.
“Jangan sampai dengan pengertian yang terbatas terus ada penolakan. Karena manusia memiliki ilmu yang terbatas. Tugas kita semua, termasuk media untuk ikut pahamkan warga,” kata Arcandra seperti dirilis Republika.
Arcandra yang telah malang melintang di Amerika Serikat mengelola sektor energi, menyebutkan, sistem pembangkitan listrik dengan energi panasbumi sangat aman bagi lingkungan. Ia menjelaskan, uap air yang dihasilkan dari pembangkitan bisa diinjeksikan lagi ke dalam tanah untuk menjaga ketersediaan air dalam tanah. Warga juga tak perlu khawatir produktivitas tanam mereka akan terganggu.
Ia pun mengajak semua pihak, termasuk warga yang melakukan penolakan, untuk mempelajari apa itu energi panasbumi agar mendapatkan pemahaman utuh. “Sebab pemerintah akan tetap mendorong program PLTP untuk memenuhi sebagian kebutuhan listrik,” katanya.
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, berkali-kali meminta agar pihak-pihak terkait duduk bersama terkait proyek PLTP Gunung Talang. Ia menekankan bahwa kebutuhan akan energi listrik Sumatera Barat setiap tahun terus meningkat sementara potensi untuk memenuhi kebutuhan itu juga tersedia.
“Jadi sayang jika tak dimanfaatkan, di pihak lain energi panasbumi pun berbeda dengan energi lainnya, tak merusak lingkungan dan tak memberikan polusi,” ungkapnya. (es)