PABUMNews – PGE Lahendong, Sulawesi Utara, akan melakukan pengembangan dengan membangun unit VII dan VIII. Untuk unit VII lokasinya berada di Lahendong, sementara unit VIII berdiri di Tompaso.
Seperti diberitakan pada Februari 2018 lalu, tim eksplorasi PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus melakukan survei geologi, geokimia, dan geofisika di Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Lahendong, Sulawesi Utara, untuk mencari sumber-sumber baru panasbumi.
Upaya itu dilakukan untuk mencari sumur baru dalam rangka memelihara sekaligus memastikan produksi tidak menurun. Dua unit yang akan dibangun tersebut diperkirakan dapat menghasilkan 2X20 MW. Dengan demikian, jika dua unit PLTP baru tersebut terealisasi, maka total produksi PGE Lahendong sebesar 8X20 MW.
Hingga 2019 ini, PGE Lahendong berhasil dikembangkan hingga unit VI, dan masing-masing unit (dari I hingga VI) memproduksi 20 MW. Dengan total kapasitas 120 MW, PGE Lahendong bisa memenuhi 40 persen kebutuhan listrik Sumatera Utara. Dengan demikian, diperkirakan Sulawesi Utara menjadi provinsi tertinggi dalam bauran energi secara nasional.
General Manager PGE Lahendong, Salvius Patangke, mengungkapkan, dari sisi perizinan, pengembangan Unit VII dan VII sudah ada.
Hal yang perlu diperhitungkan, lanjutnya, daya serap Sulawesi Utara terhadap listrik yang diproduksi.
Menurutnya, saat ini beban puncak daya listrik (di Sulawesi Utara) mencapai sekitar 380 MW, sementara kapasitas terpasang mencapai kisaran 460 MW. Dengan demikian ada surplus 80 MW.
“Artinya, ada surplus sekitar 80 MW untuk jaringan Sulawesi Utara dan Gorontalo. Nah, apabila kita kembangkan unit tujuh dan delapan ini, maka penyerapannya akan tidak maksimal,” ujar Salvius. (Antara, Minggu 11/8/2019).
Kendati demikian, lanjut Salvius, pembangunan Lahendong Unit VII dan VIII tetap penting untuk menjaga stabilitas pasokan listrik kepada PLN. (es)