Home / Berita

Senin, 25 November 2019 - 12:08 WIB

Masih Dominan Gunakan Batubara untuk Energi, Indonesia Jadi Perhatian PBB dan IMF

Foto ilustrasi: Penambangan batubara

PABUMNews – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan International Monetary Fund (IMF), terus mendorong setiap negara untuk menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan. Tak pelak, Indonesia yang masih dominan menggunakan batubara sebagai sumber energi listrik, menjadi perhatian kedua lembaga dunia tersebut.

“Perhatian” PBB dan IMF terhadap Indonesia dalam energi tersebut, disampaikan langsung oleh Sekjen PBB Antonio Guterres dan Managing Director IMF Kristalina Ivanova kepada Presiden RI Joko Widodo di sela-sela kegiatan KTT Asean beberapa waktu lalu. Keduanya meminta Jokowi agar Indonesia mengalihkan penggunaan batubara ke sumber energi yang ramah lingkungan.

Jokowi mengaku tak menyangka baik Guterres maupun Kristalina menyampaikan hal yang sama.

Baca Juga  Anak Usaha PLN Segera Kembangkan Panasbumi Mataloko

“Saya kaget, keduanya menyampaikan hal yang sama,” ujar Jokowi pada acara Indonesian Mining Awards 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (20/11/2019) lalu.

Jokowi pun mengakui sampai saat ini Indonesia masih membutuhkan batubara untuk pembangkit listrik. Meskipun demikian, lanjutnya, Indonesia terus berupaya untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT), seperti panasbumi (geothermal), air, angin, matahari dan sebagainya.

“Itu saya sampaikan kepada Sekjen PBB dan Managing Director IMF,” ujar Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa dunia sudah menuju kepada pemanfaatan energi yang ramah lingkungan sehingga pengusaha batubara diminta bersiap menghadapi perubahan.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menjelaskan, Indonesia memang membutuhkan batubara untuk energi listrik karena harga yang terjangkau.

Baca Juga  Bonus Produksi Panas Bumi Tak Dirasakan Masyarakat Sekitar PLTP, Berikut Penjelasan ADPPI

“Kita ingin harga listrik yang terjangkau sehingga yang memungkinkan adalah batubara,” ujarnya. (Republika, Rabu 3 Juli 2019 ).

Menurut data, kapasitas terpasang Indonesia saat ini mencapai 58.519 MW. Dari jumlah itu batubara menyumbang sebesar 61%. Sementara panasbumi yang merupakan potensi sumber daya energi terbesar di Indonesia, baru mencapai 2000 MW.

Jisman mengatakan, pada tahun 2025 mendatang, penggunaan batubara ditargetkan berkurang menjadi 54,6 persen. Kemudian, 22 persen ditargetkan pembangkit listrik tenaga gas, dan 23 persen berbasis energi baru terbarukan (EBT). Sisanya sebesar 0,4 persen pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak. (es)

Berita ini 39 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Peluang Pertamina Jadi Pemain Kelas Dunia Hasilkan Listrik Hijau Berbasis Tenaga Panas Bumi

Berita

Mengintip Harga Listrik Panas Bumi Berikut Sederet Keunggulannya

Berita

Kementerian ESDM Gelar Rapat Rekonsiliasi DBH dan Bonus Produksi dengan Daerah Penghasil Panas Bumi

Berita

Ketua Komisi VII DPR RI : Sumatera Utara Surplus Listrik Berkat PLTP Sarulla dan PLTU Langkat
Jelang Lebaran GeoDipa Bagikan Beasiswa

Berita

Jelang Lebaran GeoDipa Bagikan 325 Paket Beasiswa

Berita

ADB Setuju Kucurkan Rp 4,5 Triliun untuk Kembangkan PLTP Patuha dan Dieng

Berita

Pengembangan EBT, Perbankan Nasional dan SMI

Berita

Bali Lahirkan Komitmen Dunia Manfaatkan Energi Panasbumi