PABUMNews – IndoEBT kembali menggelar webinar untuk membedah persoalan pengembangan panas bumi di Indonesia yang selama ini masih banyak yang belum terjawab.
Pertanyaan pertanyaan itu di antaranya: Mengapa pemain panas bumi di Indonesia itu-itu saja? Adakah permasalahan besar lain yang tersembunyi?
Selain pertanyaan itu, Indonesia pun masih menghadapi empat kendala utama dalam pengembangan panas bumi, yaitu:
- Harga (pricing)
- Proses tender wlayah kerja (transaction)
- Resiko hulu yang besar (upstream risk)
- Sumber daya manusia (human resources)
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dalam diskusi ini, sekaligus akan terungkap harapan dan solusi untuk mengatasi persoalan empat kendala tadi dari sisi pengusaha.
Diskusi ini pun akan memberikan sudut pandang lain, yakni sudut pandang perusahaan panas bumi starter kecil-medium, baik lokal maupun asing.
Diskusi menghadirkan tiga pembicara yang terlibat langsung dengan bisnis panas bumi Indonesia selama ini. Mereka adalah :
Zulhendri Abdullah, Ex Government Relation Hitay Energy Holding (Turki);
Darmaga Ramelan, Head Of Business Development at PT Radiant Utama Interinsco Tbk;
Elfina Liu, Direktur PT Green Energy Geothermal Indonesia.
Sekedar untuk diketahui, PT Radiant Utama Interinsco Tbk mewakili perusahaan lokal yang mengembangkan lapangan panas bumi Sorik Merapi di Sumatera Utara. Lewat anak usahanya, Radiant Utama Interinsco memiliki saham di PLTP Sorik Merapi. Sementara perusahaan asing diwakili Hitay Energy dan Green Energy yang sudah sejak lama terlibat dalam bisnis panas bumi di Indonesia.
Hitay Energi adalah perusahaan asal Turki yang memiliki Izin Panas Bumi (IPB) dan Penugasan Survei Pendahuluan Eksplorasi (PSPE) d Indonesia. Sedangkan Green Energy, perusahaan asal Inggris, produsen power plant yang memasok Kenya, Ethiopia dan Islandia serta yang lainnya.
Acara ditayangkan live via Youtube pada Jumat (21/8/2020) pukul 19.30 – 21.30 WIB.
Untuk pendaftaran, peminat bisa mengklik:
https://indoebt.com/DaftarAh.
(Has)