PABUMNews – Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris Yahya yakin energi bersih panas bumi bisa mengantikan listrik dari energi fosil.
Haris menegaskan, pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik memiliki banyak kelebihan.
“Kestabilan tinggi, capacity factor tinggi mencapai 95 persen, dan potensinya yang sangat besar di Indonesia,” ujar Harris dalam diskusi virtual, Rabu (5/4/2023).
Ia menambahkan, Indonesia berkomitmen mencapai Net Zero Emission (NZE) dan target penurunan jumlah emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen di tahun 2030.
Dengan potensi yang melimpah ditambah dengan keunggulannya, maka panas bumi menjadi alternatif terbaik untuk dikembangkan dan menggantikan listrik fosil.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah melakukan berbagai upaya percepatan untuk mengembangkan panas bumi.
Di antaranya government geothermal drilling, penawaran wilayah panas bumi, dan pemanfaatan langsung (yang masih sangat terbatas saat ini).
Kapasitas Pembangkit EBT
Berapa kapasitas pembangkit panas bumi Indonesia hingga akhir 2022 lalu?
Dari catatan Kementerian ESDM, kapasitas pembangkit panas bumi saat ini menempati urutan ketiga dari kapasitas pembangkt EBT secara keseluruhan yang totalnya 12.557 MW.
Rinciannya:
1. PLT Air 6.688,9 MW.
2. PLT Bioenergi 3.086,6 MW;
3. PLTS 271,6 MW;
3. PLT Panas Bumi 2.355,4 MW;
4. PLT Bayu 154,3 MW;
Melihat data itu, panas bumi berada di posisi ke dua dari bawah dari total kapasitas pembangkit EBT. (*)