Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H. Samsu didampingi Dirktur PGE Ali Mundakir melakukan management walkthrough (MWT) ke PLTP Lumut Balai pada 2019 lalu. (Foto: Pertamina)
PABUMNews – Untuk kegiatan di tahun 2020, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) meyiapkan anggaran 110 juta Dolar Amerika. Anggaran sebesar itu sebagian besar akan dialokasikan untuk melakukan pengeboran sumur di tiga lokasi, yakni pengeboran di Hululais di Provinsi Bengkulu, pengeboran sumur Lumut Balai unit 2 di Sumatera Selatan, dan pengeboran di Seulawah Provinsi Aceh.
Direktur Utama PGE Ali Mundakir, menyatakan, kegiatan di Hulu Lais akan digarap untuk unit 1 dan 2. Pihak PGE hanya mengerjakan sumur panasbuminya, sementara untuk PLTP akan dikerjakan PLN.
“Di Hululais, PGE hanya mengerjakan pengembangan sumur panasbuminya, sementara pembangunan pembangkit akan dikerjakan PLN. PGE sekarang ini bersiap melakukan pengeboran sumur injeksi,” jelas Ali beberapa waktu lalu.
Sedangkan pengeboran di lapangan Lumut Balai, lanjut Ali, merupakan pengembangan dari Lumut Balai 1 55 MW. Untuk Lumut Balai unit 2, kapasitas yang akan dikembangkan sama dengan unit 1 yakni 55 MW.
“Ini kelanjutan. Pengeboran tersebut untuk pembangunan PLTP Lumut Balai 2 dengan kapasitas 55 MW juga. Unit 2 ini ditargetkan beroperasi tahun 2022,” jelasnya.
Untuk WKP Seulawah, PGE menggandeng Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (BUMD Aceh). Dari potensi 165 MW, pada tahap awal PGE akan mengembangkan kapasitas 55 MW. (es)