PABUMNews-Proyek pembangunan PLTP Tulehu, di Desa Tulehu dan Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, kini memasuki tahap eksplorasi. PLTP yang dibangun untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Ambon itu direncanakan COD pada tahun 2019 dan diharapkan mampu melistriki 40.000 rumah.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, menyatakan, dalam tahap eksplorasi ini, pihaknya telah menyelesaikan dua sumur eksplorasi dari empat sumur yang direncanakan.
“Dua sumur sukses sehingga kami bisa segera dapat energinya dalam waktu dekat,” ujar Sofyan, Rabu (28/2/2018) seperti dirilis Bisnis.Com.
WKP Tulehu memiliki potensi sebesar 60 MW, namun dalam proyek awal ini, PLN akan mengembangkan sebesar 2×10 MW.
Sofyan Basir menambahkan, ground breaking pengeboran sumur untuk PLTP Tulehu dilakukan pada Juni 2017 lalu. Biaya yang dibutuhkan untuk mengebor empat sumur panasbumi, diperkirakan membutuhkan waktu 1 tahun. Sementara anggaran yang diperlukan Rp $6 juta per sumur.
“Untuk mengebor satu sumur di WKP tersebut dibutuhkan investasi sekitar US $6 juta,” katanya.
Pelaksanaan pengeboran dilakukan oleh PT Halliburton Logging Services Indonesia dalam bentuk kontrak Full IPM (Integrated Project Management). Empat sumur yang dibor tersebut terdiri dari 3 sumur produksi dan 1 sumur injeksi dengan nilai kontrak sebesar US$31 juta.
PLTP Tulehu merupakan upaya pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Listrik di Pulau Ambon selama ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). (es)