Riki F Ibrahim (keempat dari kiri) bersama Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari (kelima dari kiri) (sumber foto: geodipa.co.id)
PABUMNews- Hingga tahun 2023 PT Geo Dipa Energi (Persero), menargetkan tambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 130 megawatt (MW) dengan mengoptimalkan panasbumi Patuha Jawa Barat dan Dieng, Jawa Tengah.
Saat ini, perusahaan panasbumi itu masih mengelola kapasitas 120 MW yang bersumber dari kedua PLTP tersebut. Dengan demikian, hingga emat tahun mendatang, Geo Dipa menargetkan kapasitas 250 MW.
Direktur Utama Geo Dipa, Riki F Ibrahim, mengungkapkan, pihaknya akan melakukan ekspansi di area panasbumi Dieng dan Patuha dalam rangka mengejar target tersebut.
Untuk pendanaan, lanjut Riki, Geo Dipa dalam proses negosiasi pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).
“Ini lagi berjalan karena ADB datang, tanya bagaimana masalah sosial dan masyarakat, lingkungan, binatang-binatang bagaimana? Semua lagi dilakukan dan kamu mitigasi, masyarakat dukung juga,” kata Riki di Jakarta, seperti dirilis Dunia Energi, Kamis (24/1/2019).
Terkait pengembangan kapasitas terpasang, Geo Dipa juga kini mengembangkan pembangunan Dieng Small Scale 10 MW. Perseroan telah menyiapkan dana US$23 juta yang pendanaannya di antaranya bersumber dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Tahun 2021, PLTP small scalle ini ditargetkan beroperasi.
Sementara untuk ekpansi PLTP di Dieng dan Patuha, menurut Riki, perusahaan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar US$300 juta.
Dieng dan Patuha memiliki total potensi masing-masing sekitar v400 MW. Dengan kapasitas 60 MW dari masing-masing PLTP, maka energi panasbumi Dieng dan Patuha baru termanfaatkan 15 persen saja.
Selain Dieng dan Patuha, GDE juga memiliki WKP rjuno Welirang dengan potensi cadagan 180 MW, Candradimuka yang bisa menghasilkan 80 MW serta Umbul Telomoyo 90 MW. (es)