Home / Berita

Rabu, 29 Agustus 2018 - 14:40 WIB

Hari Ini Kegiatan “The 7th IndoEBTKE ConEx 2018” Dimulai

PABUMNews- “The 7th IndoEBTKE ConEx 2018” mulai digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada hari ini Rabu (29/8/2018). Rencananya kegiatan tahunan bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ini digelar hingga Jumat tanggal 31 Agustus 2018 lusa.

Wakil Presiden RI Mohammad Yusuf Kalla didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan membuka kegiatan tahunan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) ini.

Ketua METI, Suryadarma, mengatakan, tema yang diusung dalam EBTKE ConEx 2018 adalah “Investment Breakthrough to Achieve Renewable Energy Target” atau Terobosan Investasi untuk Mencapai Target Energi Terbarukan.

Menurut Suryadarma, sumber daya energi terbarukan di Indonesia sangat melimpah, akan tetapi diperlukan strategi terpadu untuk mengoptimalkan penggunaannya.

Dia menambahkan, ada tiga aspek yang akan menjadi fokus utama dalam kegiatan ini yakni terobosan untuk teknologi, pendanaan, dan aspek bisnis.

The 7th IndoEBTKE ConEx 2018, lanjutnya, menggabungkan konferensi, pameran, poster dan presentasi makalah, serta program pelatihan di satu tempat.

Baca Juga  Inilah Bocoran Skema Harga Listrik Panas Bumi dalam Rancangan Perpres EBT

“Kegiatan ini merupakan salah satu peristiwa terbesar untuk bertukar informasi dan pengetahuan tentang kebijakan strategis dan untuk menemukan solusi terkait masalah energi,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia The 7th IndoEBTKE ConEx 2018, Herutama Trikoranto, menjelaskan, percepatan pengembangan energi terbarukan dan bersih saat ini dianggap sebagai salah satu strategi penting bagi Indonesia untuk memberikan komitmennya kepada komunitas global. Setiap hambatan dan penghalang harus diselesaikan dengan pendekatan yang paling tepat.

“Untuk menunjukkan upaya berkelanjutan kami dalam mempromosikan energi terbarukan, kami berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk sekali lagi menghadirkan IndoEBTKE ConEx 2018 ke-7 ini,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Dirjen EBTKE, Rida Mulyana. Ia menjelaskan, Pemerintah lndonesia perlu langkah strategis untuk menyiapkan energi pengganti fosil yang berasal dari energi baru terbarukan. Sumber energi baru diantaranya dihasilkan dari coal bed methane, liquefied coal, shale gas, coal bed methane, dan gasified coal. Sedangkan sumber energi terbarukan meliputi panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, dan terjunan air.

Baca Juga  Sumatera Utara Tawarkan Pengusahaan Panasbumi kepada Prancis

“Saat ini bauran energi yang berusaha dicapai pemerintah pada tahun 2030 yaitu sebesar 23%. Upaya tersebut sulit dicapai tanpa peranan para stakeholders. Acara tahunan lndoEBTKE Connex yang saat ini memasuki tahun ke 7 merupakan salah satu kegiatan positif yang manfaatnya dapat dirasakan oleh para stakeholders yakni pemerintah, pakar energi, pelaku industri, investor dan lain-lain, karena pada acara ini para pemangku kepentingan dapat saling bertukar informasi demi mendukung penggunaan EBT secara optimal,” paparnya.

Sementara itu, dalam sesi diskusi panel yang akan digelar hari ini, rencananya hadir di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Bambang Brojonogero. Diskusi panel ini dipandu oleh Hilmi Panigoro dari Medco. (es)

Berita ini 66 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Kementerian ESDM Sosialisasikan WKP Atedai

Berita

Direktur Bank Dunia Dorong Indonesia Ganti Pembangkit Batubara dengan Panas Bumi

Berita

PLTP Lumut Balai 55 MW Beroperasi, Kapasitas Terpasang Panasbumi Indonesia Lebih 2000 MW

Berita

The 7th IIGCE 2019 Diluncurkan, Prijandaru: Ketahanan Energi Tak Mungkin Tanpa Panasbumi

Berita

Selama Ramadhan, Ada Takjil Gratis di Pemandian Air Panas Sari Ater

Berita

Ekspedisi di Sulawesi Utara, Peneliti Jerman Hasilkan Metode Baru untuk Eksplorasi Panasbumi

Berita

Panas Bumi Jawa Timur Tersebar di 13 Titik, Berikut Rinciannya

Berita

Terkait Baturraden, Gubernur Jateng Sarankan Aktivis Lingkungan Diajak Bicara