Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi Kamojang
PABUMNews-Untuk mempercepat pengembangan energi panasbumi, Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan kini sedang menggodok konsep Geothermal Fund.
Dengan konsep itu, pengembang panasbumi tidak perlu khawatir lagi dengan resiko tinggi dari kegiatan eksplorasi wilayah kerja panasbumi (WKP).
“Dengan konsep Geothermal Fund , resiko itu tak akan ada sebab ditangani oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),” ungkap Direktur Panasbumi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, Yunus Saefulhaq, kepada para wartawan, Senin (5/12/2017).
Hasil eksplorasi berupa penemuan lokasi sumber panasbumi yang dilakukan SMI, lanjut Yunus, nantinya akan dilelang kepada investor yang berminat.
“Jadi pemboran eksplorasi merupakan insentif dari pemerintah untuk memitigasi kegagalan bagi para calon pengembang. Risikonya diambil alih, jadi ini kan bisa menarik investor,” kata Yunus.
Yunus yakin, konsep ini selain dapat menarik investor, juga akan mengurangi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) yang diajukan pengembang. “Dan karena menarik akan menurunkan selisih harga karena risikonya kecil,” ujar Yunus.
Saat ini, tambahnya, kebijakan Geothermal Fund masih digodok oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. Sudah ada 5 lokasi yang dipilih untuk pengembangan eksplorasi panas bumi.
“Jadi Menteri ESDM sudah mengusulkan kepada Menteri Keuangan terkait usulan lokasi-lokasi wilayah mana saja yang perlu didanai dengan Geothermal Fund,” jelasnya.
Seperti diketahui Indonesia memiliki target 23 persen EBT pada 2025. Hingga kini dari keseluruhan target baru 7,7 persen pembangkit listrik EBT yang berhasil dicapai.
Berbagai terobosan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka percepatan pencapaian bauran 23 persen tersebut. Di antaranya sejumlah insentif dalam pengembangan panasbumi, seperti PPN ditanggung pemerintah, juga gratis biaya masuk. (Es)