Home / Berita / Opini

Selasa, 3 Agustus 2021 - 12:42 WIB

Indeks Trilemma Energi Indonesia Peringkat ke-56 Dunia

PABUMNews – Indeks Trilemma Energi Indonesia menepati peringkat ke-56 dari 108 negara, indeks ini dibuat berdasarkan penelitian dari World Energy Council dan Oliver Wyman mengunakan parameter-parameter yang sudah ditentukan sebelumnya.

Indeks Trilemma Energi merupakan indeks yang diberikan kepada negara-negara berdasarkan kemampuan negara tersebut dalam menyediakan energi secara berkelanjutan, kemudahan akses atas energi dan perlindungan terhadap lingkungan.

Indeks ini didasarkan pada tiga penilaian yaitu Energy security, Energy equity dan Environmental sustainability. Tujuannya adalah untuk mengukur kinerja penyediaan energi secara keseluruhan terutama berkaitan dengan kebijakan dan keberlangsungan penyediaan energi nasional.

Indikator Indeks Trikemma Energi

Trilemma Index dimensions

Energy Security

Indikator Energy Security adalah kemampuan suatu negara untuk memenuhi permintaan energi saat ini dan masa depan, serta untuk menahan dan menanggapi guncangan sistem yang meminimalkan gangguan pada pasokan.

Indikator Energy Security meliputi efektivitas pengelolaan sumber energi yang berasal dari dalam dan luar negeri, serta keandalan dan ketahanan infrastruktur energi terhadap permintaan kebutuhan energi.

Energy Equity

Indikator Energy Equity adalah kemampuan suatu negara untuk menyediakan akses menyeluruh terhadap energi yang andal, terjangkau, dan berlimpah untuk penggunaan domestik dan industri.

Baca Juga  PLTP Muara Laboh Pembangkit Panasbumi Pertama di Sumatera Barat Diresmikan

Indikator Energy Equity meliputi akses dasar terhadap penyediaan listrik, pemenuhan kebutuhan energi, dan keterjangkauan harga.

Tidak seperti indikator Trilemma lainnya, di mana banyak indikator dapat menunjukkan peningkatan yang sama, indikator Energy Equity memiliki dua indikator yang bersebrangan yaitu indikator pembangun kesetaraan energi terhadap akses ke sumber energi yang andal dan keterjangkauannya.

Akses terhadap sumber energi merupakan prasyarat untuk kualitas dan ketersediaan, tetapi keduanya harus dicapai dengan cara yang terjangkau dan berkelanjutan agar konsumen dapat memperoleh manfaat dan memungkinkan pembangunan ekonomi.

Environmental sustainability

Indikator Environmental sustainability adalah sistem energi mengukur kemampuan suatu negara untuk mengurangi dan menghindari degradasi lingkungan dan dampak perubahan iklim. Indikator Environmental sustainability difokuskan pada produktivitas dan efisiensi pembangkitan, transmisi dan distribusi, dekarbonisasi, dan perlindungan lingkungan.

Hampir diseluruh dunia, tren pemenuhan energi bersih (renewable energy) dan berkelanjutan (sustainable energy) semakin meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya penggunaan energi Non-Karbon terhadap keberlangsungan kehidupan.

Baca Juga  Wapres Jusuf Kalla: Energi Panasbumi Relatif Mahal, Namun Biaya Lingkungannya Nol

Indeks Trilemma Energi Indonesia

Key metrics Trilemma Energy Indonesia

Indeks Trilemma Energi Indonesia jauh meningkat dalam 2 dekade terakhir. Kinerja pemenuhan energi Indonesia didukung oleh peningkatan total pembangkitan energi nasional serta kemudahan akses terhadap teknologi dan ketersediaan energi.

Indonesia telah berhasil mendiversifikasi bauran energinya melalui kebijakan pemerintah mengenai Energy Mix 2025, walaupun bahan bakar fosil tetap menjadi sumber energi yang dominan terutama dari batubara dan MIGAS.

Energy Mix Indonesia 2025

Hingga tahun 2000 Indonesia adalah negara pengekspor minyak bumi. Setelah terjadi penurunan produksi minyak bumi nasional, pemerintah harus mengimpor minyak bumi untuk pemenuhan kebutuhan nasional.

Pemenuhan kebutuhan energi bersih dan bebas karbon di Indonesia masih rendah walaupun secara teknologi dan sumberdaya seharusnya Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energinya dari energi bersih dan bebas karbon.

Namun untuk pemenuhan ketersediaan energi nasional, peranan migas dan batubara masih menjadi andalan demi mencapai ketersediaan dan keamanan energi nasional. Pada tahun 2019 nilai subsidi energi nasional mencapai USD 10,88 Milyar (0,90% dari PDB). (hn).

Sumber: https://trilemma.worldenergy.org/#!/energy-index

Berita ini 1,470 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Pemandian Air Panas Sangkanhurip Kuningan, Segar dan Menyehatkan

Industri

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Lepas 25 Persen Saham ke Publik

Berita

Bakrie Power Fokus Sukseskan PLTP Sokoria dan Telaga Ngebel

Berita

Dibina GDE Unit Patuha, Kelompok Wanita Tani Desa Panundaan Terus Berkarya Hasilkan Produk Unggulan

Berita

EDC Segera Garap WKP Graho Nyabu Jambi

Berita

PLTP Mandailing Natal Tahap I, Beroperasi Maret 2018 Ini

Berita

Magister Panasbumi ITB Gelar Social Mapping

Berita

Dirjen EBTKE Sutidjastoto: Pengembangan EBT Harus Dibarengi “Creating Market”