PABUMNews-Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, menyatakan, selama 10 bulan dirinya menjabat Menteri ESDM, berhasil merealisasikan proyek geothermal sebesar 300 MW. Dia pun merasa yakin, target 3.000 MW dari pembangkit berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan) bisa tercapai jika ia masih menjadi Menteri ESDM hingga 2019.
Hal itu diungkapkan Jonan saat membuka acara The 6th Indo EBTKE ConEx 2017 in conjunction with Bali Clean Energy Forum (BCEF) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
“Di geothermal, selama saya sepuluh bulan (jadi Menteri ESDM) ada yang COD dan sebagainya itu 300 MW. Jadi total 1.000 MW. Kalau saya dikasih kesempatan sampai 2019 saya yakin 3.000 MW bisa jalan,” ujarnya.
Jonan mengungkapkan, keberhasilan tersebut tidak pernah terjadi pada masa Menteri ESDM sebelumnya. Hingga saat ini, hanya dirinya yang mampu mewujudkan hal tersebut.
“Saya bersyukur, saya dapat laporan selama 10 bulan ada 700 MW renewable energi di bidang kelistrikan yang ditandatangani. Saya kira dengan segala hormat kepada pendahulu saya, saya kira enggak ada yang bisa sampai 700 MW dalam 10 bulan,” tuturnya lagi.
Presiden Joko Widodo melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM pada Jumat tanggal 14 Oktober 2016, bersamaan dengan pelantikan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM.
Sementara itu, tambahan energi listrik dari panasbumi sejak Jonan menjabat Menteri ESDM di antaranya didapat dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 berkapasitas 2 x 20 MW yang terdapat di Tompaso, Sulawesi Utara. Kemudian PLTP Ulubelu Unit 3 dengan kapasitas 1 x 55 MW yang terdapat di Tenggamus, Provinsi Lampung. Ketiga PLTP tersebut diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2016 lalu.
Sementara sekarang ini tambahan energi listrik dipastikan didapat dari Karahabodas Jawa Barat 30 MW dan dari Sarulla sebesar 2 x 110 MW, Sorik Marapi 2 x 20 MW, dan PLTP Lumut Balai 55 MW. (ES)