Pemandian air panasbumi di Matali, Kotamobagu, salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. (Foto: Bolmora.com)
PABUMNews – Pihak Kementerian ESDM menyatakan, Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Kotamobagu dipastikan dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energi (PGE). Kini kementerian itu meminta agar PGE segera mengirimkan program kerja pengelolaan WKP yang berada di Provinsi Sulawesi Utara tersebut agar pengerjaannya bisa segera dilaksanakan.
“Sekarang tinggal menunggu kapan mereka mengajukan proposal yang berisi program kerja, kita harapkan sesegera mungkin,” kata Direktur Panasbumi, Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, seperti dirilis Bisnis, Rabu (24/7/2019).
Ida menambahkan, penugasan WKP Kotamobagu diharapkan segera dilaksanakan untuk mengejar target bauran energi 23 persen.
Penugasan WKP Kotamobagu kepada pihak PGE sebenarnya sudah diberikan sejak tahun 2016 lalu. Pihak PGE pun sudah melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi. Pengeboran dilakukan di kawasan Gunung Ambang, kawasan yang masuk ke dalam WKP Kotamobagu. Namun sayangnya pengeboran tersebut tak menemukan uap.
Menurut data dari Kementerian ESDM, lapangan panasbumi Kotamobagu ditetapkan menjadi WKP dengan SK 2067 K/30/MEM/2012 tanggal 18-06-2012. Area kerja WKP ini mencakup Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Kotamobagu dan Kab. Minahasa Selatan. Potensi terduga panasbumi di sini pun cukup besar, sekitar 410 MW. Potensi sebesar itu terdapat di dua titik yakni di Gunung Ambang sebesar 225 MW dan Kotamobagu 185 MW.
WKP Kotamobagu ditargetkan memproduksi listrik pada tahun 2025 sebesar 80 MW (Unit 1).
Sementara itu, Pemkot Kotamobagu pun kini sedang merencanakan pengembangan pemanfaatan langsung panasbumi di daerahnya. Di antaranya, akan membangun kompleks wisata air panasbumi yang memang melimpah di Kotamobagu.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Kotamobagu, Agung Adati mengatakan, wisata air panas sudah menjadi target Pemkot Mobagu untuk dikembangkan.
“Potensi wisata air panas Kotamobagu memang akan menjadi garapan kami. Ini merupakan potensi yang harus dikembangkan,” ujarnya.
Di lain pihak, selain WKP Kotamobagu, di Sulawesi Utara PT PGE juga mengelola WKP Lahendong yang kini sudah berkembang menjadi 6 unit PLTP. Masing-masing unit menghasilkan kapasitas 20 MW. (es)