PABUMNews – Para delegasi Kenya yang dipimpin Menteri (Sekretaris Kabinet) Energi dan Petroleum Kenya Davis Chirchir, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 12-13 September 2023.
Kunjungan ini dilakukan untuk membalas kunjungan Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu dan menindaklanjuti kerjasama di bidang energi, di antaranya panas bumi.
Kedatangan delegasi Kenya disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Hadir juga dalam kesempatan itu Menteri ESDM Arifin Tasrif, pejabat Kementerian Luar Negeri dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi (PGE) Julfi Hadi.
Dalam sambutannya, Menko Marvest Luhut menyampaikan apresiasi kepada Menteri Energi dan Petroleum Kenya dan Menteri ESDM atas progres implementasi MoU G-to-G dan meminta agar investasi Indonesia di Kenya dapat segera direalisasikan.
“Indonesia akan melakukan investasi dan menjadikan Kenya sebagai energy-hub di Kawasan Afrika Timur, khususnya untuk Uganda dan Sudan Selatan,” tutur Menko Luhut dikutip dari laman maritim.go.id, Senin 18 September 2023.
Sementara Menteri Energi dan Petroleum Kenya Davis Chirchir berharap MoU G-to-G Indonesia-Kenya dapat segera diimplementasikan melalui kerja sama antar BUMN kedua negara.
“Hari ini saya bersama Menteri ESDM sepakat meningkatkan kerja sama antara Pertamina dengan BUMN Kenya dalam mengembangkan potensi geothermal serta upstream hingga downstream minyak dan gas,” ujarnya.
Menindaklanjuti MoU G2G yang sudah disepakati oleh Indonesia dan Kenya pada kunjungan ke Kenya Agustus lalu, dalam kunjungan kali ini dilakukan penandatanganan non-disclosure agreement (NDA) antara Geothermal Development Company (GDC) dan PGE.
Penandatanganan NDA ini dilakukan oleh Direktur Utama PGE Julfi Hadi dan Managing Director & CEO GDC Paul Ngugi serta disaksikan langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (13/9/2023) di Kantor Kemenko Marves.
Managing Director & CEO GDC Paul Ngugi menyambut kerja sama ini dengan antusias.
Ia mengatakan, pihaknya yakin kerjasama dengan PGE dalam pengembangan panas bumi di Kenya akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Dengan reputasi PGE yang sangat baik dalam operasional serta pengembangan bisnis panas bumi, kami yakin kerja sama dalam pengembangan potensi panas bumi di Kenya ini dapat menguntungkan kedua belah pihak,” ungkapnya.
Sementara Dirketur PGE Julfi Hadi mengatakan, kerja sama dengan Kenya ini sebagai langkah awal PGE untuk menjadi world class green energy company.
PGE telah menandatangani kesepakatan dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) ketika berkunjung ke Kenya.
Kesepakatan itu ditandatangani untuk mengembangkan Konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 MW di mana 140 MW siap untuk dieksploitasi.
Julfi mengatakan, saat ini baik AGIL maupun PGE sedang melakukan sharing data hingga tiga bulan ke depan.
“Tentunya banyak hal bernilai positif bagi kedua negara dalam mengembangkan energi panas bumi,” ujarnya.
Selain panas bumi, Kenya juga menawarkan Indonesia beberapa konsesi minyak dan gas.
Luhut berjanji akan terus memastikan berbagai perjanjian sektor energi agar segera dilaksanakan dan mendorong Pertamina untuk segera menandatangani perjanjian eksplorasi kilang minyak di blok Turkana Kenya tahun ini.***