Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria. (*)
PABUMNews – Seiring dengan mengalirnya listrik dari PLTP Muara Laboh, Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Muzni Zakaria menyatakan, daerahnya siap menerima kedatangan investor untuk menanamkan modal dan mengembangkan roda perekonomian Solok Selatan.
“Kami akan segera mengundang sejumlah investor untuk membicarakan pengembangan industri dan ekonomi Solok Selatan, baik pembangunan pabrik, perhotelan, pariwisata dan sebagainya,” kata Muzni saat memberikan sambutan dalam peresmian pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi Tegangan Listrik (TL) dan Gardu Induk (GI) 150 kV Muaro Laboh, Kamis (19/12/2020). TL dan GI yang diresmikan tersebut, aliran listriknya dipasok dari pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) Muara Laboh yang sudah beroperasi beberapa hari lalu.
Muzni berharap PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) yang mengoperasikan PLTP Muara Laboh, terus mengembangkan usahanya memanfaatkan potensi panasbumi yang ada di Solok Selatan. Ia menyatakan, target 220 MW yang telah ditetapkan dari lapangan panasbumi Muara Laboh harus tercapai.
“Jika target 220 MW ini tercapai,maka kehandalan pasokan listrik di Provinsi Sumatra Barat dan juga provinsi tetangga akan terpelihara,” katanya.
Hadir dalam kesempatan itu selain Bupati Solok Selatan, juga Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, EVP Konstruksi Regional Sumatera PLN Adi Lumakso, manajemen dari PT SEML, Ketua DPRD Solok Ziko Rolanda, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dan undangan lainnya.
Sementara itu, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, proses pengerjaan proyek jaringan 150 kV tersebut lebih singkat dari biasanya, yakni hanya memakan waktu 14 bulan, dari Juni 2018 hingga Agustus 2019.
“Padahal biasanya dapat memakan waktu 2 hingga 3 tahun untuk bisa sampai dioperasikan. Jadi ini merupakan rekor di Indonesia,” jelasnya.
Wiluyo menambahkan, beroperasinya jaringan 150 kV dan PLTP Muaro Laboh dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Solok Selatan dan sekitarnya. Menurutnya, kapasitas 85 MW yang dioperasikan PLTP Muara Laboh dengan kapasitas Gardu Induk Muara Laboh 30 MVA, dapat mengaliri listrik sekitar 31 ribu rumah.
“Dengan begitu, kegiatan ekonomi masyarakat pun berjalan, dan yang lebih utama para investor berdatangan ke Solok Selatan karena sekarang sudah ditunjang oleh keberadaan listrik yang memadai,” katanya.
Ia menegaskan, aliran listrik dari pembangkit panasbumi lebih stabil dibanding dari sumber EBT lainnya, atau bahkan pembangkit diesel yang selama ini diopeasikan di untuk memenuhi kebutuhan listrik Solok Selatan. (es)