PABUMNews – Yudo Dwinanda Priaadi resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM sejak Senin (31/7/2023).
Ia dilantik Menteri ESDM Arifin Tasrif bersama tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian ESDM lainnya. Yaitu, Dadan Kusdiana sebagai Sekretaris Jenderal, Bambang Suswantono sebagai Inspektur Jenderal, serta Akhmad Syakhroza sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam.
Sebelum dilantik menjadi Dirjen EBTKE, Yudo Dwinanda Priaadi menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM.
“Saya ucapkan selamat kepada Saudara-Saudara yang baru saja dilantik, dengan harapan kepercayaan pimpinan yang diberikan kepada Saudara dapat dilaksanakan dan dijalankan dengan baik. Pelantikan ini sebagai bagian dan rotasi maupun mutasi dalam rangka penyegaran dan percepatan pencapaian kinerja organisasi,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif ketika pelantikan.
Khusus kepada Dirjen EBTKE Yudo Dwinanda Priaadi, Arifin memberikan arahan tentang tugasnya sebagai Dirjen EBTKE.
Arifin mengatakan, sebagai Dirjen EBTKE, Yudo agar terus mengawal kepentingan Indonesia di berbagai Forum Internasional, seperti G20 di India dan COP 28 di Persatuan Emirat Arab, untuk mendapatkan akses yang lebih luas terhadap teknologi energi bersih dan pendanaan murah dari segala sumber pembiayaan untuk pelaksanaan transisi energi.
“Selain itu juga mengawal peta jalan Net Zero Emission sektor energi Indonesia di tahun 2060 sebagai bagian dari komunitas global dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Serta terus tingkatkan capaian sektor EBTKE, di mana salah satunya adalah meningkatkan penetrasi EBT untuk mencapai target EBT 23% pada tahun 2025,” lanjut Arifin.
Yudo Dwinanda Priaadi lahir di Jakarta pada tanggal 29 November 1963. Ia memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan gelar master dari Massachusetts Institute of Technology (MlT), Amerika Serikat.
Di tengah kesibukannya sebagai pejabat Kementerian ESDM, Yudo juga kerap diundang dalam berbagai forum ilmiah, terutama yag membahas transisi energi.
Tak heran jika ia sering hadir menjadi pembicara di berbagai perguruan tinggi, praktisi energi baru terbarukan dan sebagainya.
Bahkan ia juga ditunjuk menjadi Ketua ET20, sebuah forum transisi energi sebagai persiapan KTT G20.
Yudo juga ditunjuk menjadi Komisaris PT Timah Tbk sejak 23 Desember 2021 lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Lantas berapa harta kekayaan Yudo Dwinanda Priaadi? Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetorkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Maret 2023, Yudo memiliki total harta kekayaan Rp6.950.833.992 atau enam miliar sembilan ratus lima juta rupiah lebih.
Total harta kekayaan sebesar itu terdiri dari:
A Tanah dan Bangunan Seluas 304 m2/287 m2 di KAB / KOTA KOTA
TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 5.516.000.000
B ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 354.750.000
1 MOTOR, YAMAHA SCORPIO Z SEPEDA MOTOR Tahun 2006,
HASIL SENDIRI Rp. 5.500.000
2 MOTOR, KYMCO SEPEDA MOTOR Tahun 2000, HASIL SENDIRI
Rp. 1.750.000
3 MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2012, HASIL SENDIRI
Rp. 2.750.000
4 MOBIL, SUZUKI JIMNY KATANA Tahun 1991, HASIL SENDIRI Rp.
9.000.000
5 MOBIL, MITSUBISHI XPANDER MICRO/MINIBUS Tahun 2022,
HASIL SENDIRI Rp. 335.750.000
C HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 392.000.000
D SURAT BERHARGA Rp. —-
E KAS DAN SETARA KAS Rp. 688.083.992
F HARTA LAINNYA Rp. —-
G HUTANG Rp. —-
TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 6.950.833.992
Itulah Yudo Dwinanda Priaadi, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM yang baru pengganti Dadan Kusdiana.***
