PABUMNews-Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta agar (Badan Layanan Umum Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi) membantu melakukan penetrasi dalam bidang EBT, di antaranya mendorong tercapainya tarif EBT yang terjangkau.
Hal itu dinyatakan Jonan dalam Workshop Launching BLU PPSDM KEBTKE di Surabaya, Kamis (12/4/2018).
Ia menjelaskan, Pemerintah tetap berkomitmen mencapai bauran energi 23 persen dari energi baru dan terbarukan (EBT) untuk kelistrikan dan transportasi di tahun 2025.
Namun Jonan tidak memungkiri bahwa usaha tersebut memiliki tantangan, yakni dari segi tarif, bukan teknologi. “Yang menjadi tantangan adalah mengenai tarif. Karena kalau sampai 23% (bauran energi-Red) ini membawa dampak kenaikan tarif listrik, pasti masyarakat banyak yang menentang,” ungkapnya.
Tentang layanan yang diberikan BLU PPSDM KEBTKE, Jonan berharap industri terkait bisa memanfaatkannya.
“Untuk bapak-bapak di sini, bayar sesuai layanan. Kalau di sini baik tempatnya ya bapak bisa belajar banyak, kalau tidak ya tinggal,” jelasnya.
Hadir pada kesempatan itu Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja, Kepala PPSDM KEBTKE, Umi Asngadah, dan ratusan wakil perusahaan yang terkait dengan energi dan kelistrikan.
Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, workshop dilakukan untuk memperkenalkan program diklat dan sertifikasi Badan Layanan Umum PPSDM KEBTKE kepada pihak terkait agar lebih dikenal. “Selain itu untuk mendapatkan masukan dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan diklat dan sertifikasi di subsektor KEBTKE,” ujarnya.
Semenjak resmi menjadi BLU berdasar Keputusan Kementerian Keuangan No. 365 pada 28 Desember 2017, PPSDM KEBTKE (BLU PPSDM KEBTKE) terus membenahi diri agar bisa menjadi lembaga diklat handal dalam rangka menciptkan SDM yang handal pula di Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Bidang Konservasi Energi.
Kepala PPSDM KEBTKE, Umi Asngadah, mengungkapkan, lembaganya menyediakan diklat yang lebih profesional dengan sarana prasarana yang sangat memadai serta kualitas widyaiswara yang handal.
“PPSDM KEBTE ini menawarkan kegiatan kediklatan untuk peningkatan kemampuan dan wawasan sumber daya manusia terkait KEBTKE secara profesional. Kami juga sudah upgrade dari sisi sarana maupun prasarana berbasis kompetensi yang lengkap,” jelasnya di sela-sela acara.
Ada pun diklat yang diberikan BLU PPSDM KEBTKE di bidang ketenagalistrikan di antaranya Asesor Ketenagalistrikan, Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)/ K3, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Level 1, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Instalasi Pemanfaatan Ketenagalistrikan Fasa 1, dan Instalasi Pemanfaatan Ketenagalistrikan Fasa 3.
Diklat di bidang konservasi energi di antaranya Audit Energi Industri, Manajer Energi Industri, ISO 50001: Sistem Management Energi
Kemudian di bidang energi baru terbarukan (EBT) menyelenggarakan diklat bidang panasbumi, Perencanaan dan Pembangunan PLTMH serta Perencanaan dan Pembangunan PLTS.
Dalam kegiatan launching tersebut BLU PPSDM KEBTKE melakukan penandatanganan kerjasama dengan 12 lembaga yaitu PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Pembangkitan Jawa Bali, Sekolah Tinggi Teknik PLN, PT Pembangunan Perumahan, PT Sertifikasi Ketenagalistrikan Indonesia, PT Teknologi Optima Indonesia, PT Leskatmelin, GIZ GMBH, Lisan Nusantara Satu, Himpunan Ahli Pembangkit, PT Official Sertifikasi Harapan, dan PT Pertamina Corporate University (DKD).
Umi Asngadah menambahkan, melalui kegiatan workshop launching BLU, pihaknya ingin memperkenalkan kepada stakeholder seperti kalangan badan usaha maupun university bahwa jika membutuhkan kegiatan kediklatan, BLU PPSDM KBKTE siap untuk mewadahi secara profesional.
Pemilihan Surabaya sebagai lokasi diselenggarakannya workshop dikarenakan melihat kebutuhan industri di Jawa Timur dinilai sangat besar. (es)