Rida Mulyana
PABUMNews-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membentuk tim ahli panasbumi yang akan menjadi penentu dalam kegiatan pengusahaan panasbumi di Indonesia.
Pembentukan tim ahli ditargetkan selesai pada Desember ini sehingga pada tahun 2018 sudah bisa melaksanakan tugasnya.
Mereka akan diterjunkan untuk melakukan eksplorasi di lima WKP, yakni Waisano di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan potensi 60 megawatt (MW), Oka Ile Ange di Flores Timur dengan potensi 20 MW, Jailolo di Maluku Utara dengan potensi 60 MW, Gunung Talang Bukit Kili di Sumatra Barat 20 MW, dan Bonjol di Sumatra Barat 60 MW.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan, tim ahli ini diambil dari beberapa instansi, di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kementerian Keuangan dan lainnya.
“Tugas penting tim ahli adalah meminimalisir resiko eksplorasi. Ini tugas penting karena biaya pengeboran sangat besar, US$7 juta,” kata Rida seperti dirilis Bisnis.com, Rabu (13/12).
Setelah proses kajian tim ahli selesai, pemerintah akan melakukan pengeboran. Proses eksplorasi nanti akan menggunakan dana hibah Geothermal Fund dari Bank Dunia. Setiap wilayah kerja panas bumi akan mendapatkan dana US$100 juta.
Selanjutnya, pemerintah akan melelang kepada perusahaan untuk mencari pengembang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di wilayah kerja tersebut.
Menurut Rida, pemerintah bisa saja melakukan penunjukan langsung kepada BUMN, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina (Persero).
Menurut Rida, pihaknya memfokuskan pengembangan tiga WKP yang berada di Indonesia bagian timur, seperti Waisano, Oka Iliange dan Jailolo. WKP ini diprioritaskan karena Indonesia bagian timur masih memerlukan listrik.
Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik dari energi ramah lingkungan mencapai 21.600 MW. PLTP ditargetkan mencapai 6.300 MW. (Es)