PABUMNews – Operasi pemboran panas bumi PT Sorik Merapi Geothermal Plant (SMGP) di Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) kembali menelan korban.
Sejak tahun 2013, SMGP melakukan eksplorasi di kawasan hutan Mandailing Natal, Sumut, setelah mengantongi izin dari Kementerian ESDM dengan luas WKP 62.900 Ha di 10 Kecamatan dan 138 Desa. Diperkirakan akan menghasilkan listrik sebesar 240 megawatt.
Semburan uap panas pada operasi pemboran penambahan sumur produksi milik PT SMGP ini kembali bocor, Minggu (24/4/2022) pagi.
Paska insiden 16 September 2022, lalu. Terjadi lagi, kebocoran gas H2S masih dilokasi yang sama yaitu di pengeboran sumur T-12 proyek PLTP Sorik Marapi, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) tepatnya di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik, Mandailing Natal, Sumut, terjadi pada hari Selasa (27/9/2022) sore.
Menurut keterangan Saptar, warga setempat, hingga pagi hari ini Rabu (28/9/2022) mengakibatkan 89 warga dilarikan ke Rumah Sakit.
“Harapan kami, tolong lah masyarakat ini dibantu bagaimana cara aspirasi kami tersampaikan ke Kementerian bersangkutan sampai ke Presiden, karena ini sudah menyangkut masalah nyawa manusia” ucapnya.
Meskipun proyek ini dibutuhkan pemerintah untuk asupan listrik, Saptar menyebut nyawa masyarakat sekitar lebih berharga.
“Nyawa warga kami lebih berharga dari investasi-investasi luar yang datang,” ujarnya.
Lebih lanjut Saptar menyampaikan, tidak ada penolakan dari pihaknya namun wajib juga memperhatikan nasib masyarakat.
“Jangan gara-gara investasi rakyat dikorbankan. Itu lah intinya, saya sudah iba melihat saudara-saudara saya sebenarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Jaringan Tambang (JATAM) mengatakan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah korban.
“Jumlah ini mungkin terus bertambah,” kata Ki Bagus Hadi Kusuma, Pengkampanye JATAM.
Ki Bagus menyampaikan, bahwa dalam catatan JATAM, operasi penambangan panas bumi PT SMGP ini telah menimbulkan korban jiwa dan gangguan kesehatan serta kerusakan lingkungan dan kerugian secara ekonomi bagi warga setempat.
“Dalam kaitan dengan bencana industri, misalnya, tercatat sudah 6 kali kejadian sejak 25 Januari 2021 hingga hari ini, 27 September 2022,” ungkapnya.
Ironisnya, meski terus menelan korban, pemerintah tidak kunjung memberikan sanksi tegas, hanya memberhentikan pasca kejadian pada 25 Januari 2021 lalu.
Ki Bagus menilai kejadian yang terus berulang tanpa ada sanksi tegas ini menunjukkan sikap pemerintah yang terus bermain dengan keselamatan nyawa warga .
“JATAM mengecam keras Presiden Jokowi dan Menteri ESDM yang masa bodoh dengan keselamatan warganya,” cetusnya.
Selain itu, JATAM mendesak Menteri ESDM untuk segera mengaktifkan izin permanen PT SMGP.
“Agar meelakukan penegakan hukum dan pemulihan atas kerusakan yang terjadi,” tegasnya
Berikut catatan JATAM terkait peristiwa bocornya operasi tambang panas bumi PT SMGP dari 2021 hingga Selasa (27/9/2022):
25 Januari 2021
Lima orang warga Mandailing Natal , Sumatera Utara meninggal dunia akibat kebocoran gas dari proyek pembangunan pembangkit listrik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ( PLTPB ) yang dikerjakan PT SMGP. Puluhan warga lainnya juga harus dilarikan ke puskesmas.
14 Mei 2021
Terjadi ledakan dan kebakaran pada proyek PLTP milik PT SMGP yang hanya 300 meter dari pemukiman sehingga warga mengungsi hingga api bisa dipadamkan.
6 Maret 2022
Kebocoran gas H2S di Sibanggor Julu yang berasal dari salah satu sumur milik PT SMGP. Setidaknya 58 warga yang harus dirawat karena mengalami mual , pusing , muntah hingga pingsan.
24 April 2022
Semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter disertai dengan bau gas yang terjadi di rig pengeboran panas bumi PT SMGP. Sebanyak 21 warga terpapar gas , dialirkan ke Rumah Sakit , dan sawah-sawah warga terendam lumpur.
16 September 2022
Sekitar delapan warga adat Mandailing di sekitar proyek pembangkit panas bumi yang dikelola PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) keracunan, terpapar gas hidrogen sulfida (H2S) pada 16 September lalu. Mereka dilarikan ke rumah sakit-rumah sakit terdekat.
27 September 2022
Kebocoran H2S di PLTP SMGP Mandailing Natal kembali terjadi. Saat ini, tercatat 12 orang dilarikan ke RS. Jumlah ini berpotensi akan terus bertambah.***