PABUMNews – Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengoptimalkan potensi energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energinya yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, energi terbarukan yang akan menjadi andalan Jawa Timur di antaranya panasbumi yang potensinya mencapai 1.012 MW. Potensi sebesar itu tersebar di sejumlah titik di antaranya Gunung Welirang, Gunung Wilis, Gunung Ijen dan beberapa gunung lainnya. Potensi lainnya yakni air sebesar 525 MW, angin sebesar 7.907 MW, bioenergi sebesar 3.420 MW, surya sebesar 10.335 MW dan gelombang sebesar 1.200 MW.
“Panas bumi merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan ke depan menjadi andalan untuk memenuhi bauran energi Jatim yang ditargetkan sebesar 14 persen pada tahun 2050,” kata Khofifah seperti dirilis beritalima.com saat menghadiri Sidang Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Gubernur terhadap Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) Jatim Tahun 2019-2050 di DPRD Provinsi Jatim, Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (21/3/2019).
Ditambahkannya, konsumsi listrik di Jawa Timur pada tahun 2018, paling tinggi diserap oleh sektor industri yang mencapai 15.668 GWh, disusul rumah tangga sebesar 13.181 GWh, perdagangan/usaha sebesar 4.751 GWh dan sosial sebesar 2.238 GWh.
“Sedangkan proyeksi kebutuhan energi sampai dengan tahun 2050 di Jatim paling tinggi adalah industri sebesar 57,86 MTOE (Million Tonne of Oil Equivalen), kemudian disusul transportasi di nomor dua dengan jumlah kebutuhan 22,43 MTOE, dan ketiga adalah rumah tangga sebesar 11,33 MTOE,” jelasnya.
Khofifah menjelaskan, konsumsi energi di sektor industri tersebut berkorelasi dengan tumbuhnya kawasan industri di Jawa Timur. Di sisi lain, tingkat konsumsi masyarakat terhadap energi pun makin meningkat dari waktu ke waktu.
Menurut Khofifah, RUED-P Jatim tahun 2019-2050 sangat penting sebab merupakan kebijakan Pemprov Jatim mengenai rencana pengelolaan energi tingkat provinsi. RUED- P, lanjutnya, merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang bersifat lintas sektor.
Sementara itu, dari “Buku Potensi Panasbumi Indonesia Tahun 2017” diketahui, panasbumi di Jawa Timur setidaknya tersebar di 13 titik dan 8 di antaranya telah ditetapkan menjadi Wilayah Kerja Panasbumi (WKP).
Ke-8 WKP tersebut adalah Gunung Lawu, Arjuno Welirang, Blawa ijen, Gunung Iyang-Argopro, Gunung Pandan, Gunung Wilis, Songgoriti, dan Telaga Ngebel.
Untuk WKP Gunung Lawu, izin pengusahaannya dipegang oleh Pertamina Geothermal Energi dan direncanakan dikembangkan pada tahun 2022 sebesar 55 MW, kemudian tahun 2024 sebesar 55 MW. WKP Arjuno Welirang dipegang oleh Geo Dipa Energi yang akan dikembangkan tahun 2025 sebesar 110 MW. WKP Blawan Ijen dipegang oleh Medco Cahaya Geothermal dengan rencana pengembangan tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 55 MW. WKP Telaga Ngebel dipegang oleh PT Bakrie Darmakarya Energi dengan rencana pengembangan tahun 2021 55 MW dan tahun 2024 2 x 55 MW. Sementara WKP lainnya dalam persipan lelang/penugasan. (es)