PABUMNews- Provinsi Lampung diperkirakan memiliki sumber daya panasbumi mencapai 2.867 MW. Dengan potensi tersebut Lampung menduduki peringkat ke-tiga setelah Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara untuk panasbumi.
Melihat besarnya potensi energi bersih tersebut, Pemprov Lampung terus mengupayakan pemanfaatannya untuk menunjang kebutuhan energi. Bahkan Pemprov Lampung menjadkan panasbumi sebagai pendukung untuk program Lampung Terang 2019.
Inilah Potensi-potensi panasbumi Lampung
Rajabasa
Potensi panasbumi di Rajabasa ditetapkan menjadi WKP melalui SK 0211 K/30/MEM/2009 tanggal 18-02-2009. Lokasinya berada di Kabupaten Lampung Selatan.
Titik potensi berada di dua tempat yakni Pematang Belirang dengan potensi cadangan 225 MW, dan Kalianda dengan cadangan terduga 58 MW.
PT Supreme Energy, pengembang panasbumi yang sukses mengupayakan pemanfaatan panasbumi Muara Laboh dan Rantau Dedap, menjadi pemegang izin pengusahaan panasbumi Rajabasa.
Lapangan panasbumi ini berada di Gunung Rajabasa dan dapat ditempuh dengan menggunakan 2 cara. Dari Jakarta, menggunakan mobil atau pesawat terbang. Jika menggunakan mobil, dari Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Priok kurang lebih 2 jam, kemudian naik ferry menuju Pelabuhan Bakauheni kurang lebih 2.5 jam. Dari Bakauheni menuju Gunung Rajabasa dengan menggunakan mobil kurang lebih 4 jam.
Jika menggunakan pesawat, dari Jakarta menuju Bandar Lampung dengan lama penerbangan selama 40 menit, kemudian dilanjutkan menggunakan mobil menuju Gunung Rajabasa kurang lebih 4 jam.
Proyek panasbumi Rajabasa merupakan bagian dari proyek nasional percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2010.
Kapasitas PLTP Rajabasa yang akan dikembangkan adalah sebesar 2×110 megawatt (MW). Jika terealisasi, maka produksi listrik dari Rajabasa bisa mengurangi sekitar setengah dari defisit listrik Lampung yang kini mencapai 230-280 MW.
Supreme Energy sebagai pemegang izin pengusahaan, menggandeng 2 mitra perusahaan yaitu GdF Suez dan Sumitomo Corporation untuk mengelola PLTP Rajabasa dan mendirikan perusahaan Supreme Energy Raja Basa (SERB).
Sekincau
Ditetapkan menjadi WKP melalui SK 7439K/30/MEM/2016 tanggal 14-10-2016 dengan lokasi berada di Lampung Barat
Potensi panasbumi Sekincau tersebar di tiga lokasi, yakni di Purunan sebesar 25 MW, Gunung Sekincau dan Bacingot dengan potensi terduga 378 MW.
Panasbumi Sekincau akan dikembangkan pada tahun 2025 dengan rencana pengembangan 2 x 110 MW. Daerahnya terletak sekitar 90 km arah barat laut Kota Bandar Lampung. Lokasinya berada di pegunungan vulkanik Bukit Barisan.
Way Ratai
Ditetapkan menjadi WKP berdasarkan SK No 1825 K/30/MEM/2012 tanggal 16-01-2017. WKP ini mencakup daerah Pesawaran, Tanggamus, Lampung selatan, dan Kota Bandar Lampung.
Titik potensi tersebar di dua lokasi yakni di Lempasing dengan sumber daya spekulatif 225 MW dan di Way Ratai dengan cadangan terduga 105 MW.
Pemegang izin pengusahaan panasbumi Wai Ratai adalah PT Enel Green Power Optima Way Ratai dengan rencana pengembangan tahun 2022 sebesar 55 MW.
Way Ratai bisa ditempuh dengan pesawat dari Jakarta dan mendarat di Radin Inten II. Kemudian dilanjutkan menuju Kabupaten Pesawaran di sebelah barat daya Kota Bandar Lampung kurang lebih selama 2 jam perjalanan
Way Panas
Ditetapkan menjadi WKP dengan SK No 2067 K/30/MEM/2012 tanggal 18-06-2012. Lokasi lapangan panasbumi Way Panas berada di Kabupaten Tenggamus Sementara titik potensi berada di Ulubelu dengan sumber daya hipotesis 156 MW, cadangan terduga 380 MW, cadangan spekulatif 185 MW
Pemegang Izin pengusahaan Pertamina Geothermal Energi dengan kapasitas terpasang 220 MW. Panasbumi Ulubelu telah menerangi ribuan rumah di Lampung dan sekitarnya.
Potensi Natar
Memiliki sumber daya spekulatif 25 MW, dengan lokasi berada di Lampung Selatan.
Potensi Fajar Bulan
Panasbumi Fajar Bulan memiliki sumber daya spekulatif 100 MW. Lokasinya berada di Lampung Barat.
Propek Fajar Bulan bisa dicapai dari Bandar Lampung, kemudian menuju kota terdekat yaitu Liwa dengan lama perjalanan 5 jam. Dari Kota Liwa menuju daerah panasbumi Fajar Bulan sekitar 40 km. Dari sini dilanjutkan dengan jalan kaki.
Potensi Suoh Antatai
Suoh Antatai memiliki sumber daya hipotesis 163 MW dengan cadangan terduga 300 MW. Lokasinya di Lampung Selatan.
Dari Bandara Radin Inten II, Lampung, lapangan panasbumi ini bisa dicapai dengan perjalanan darat menuju Suoh Antatai.
Potensi Wai Umbu
Memiliki sumber daya hipotesis 40 MW dan cadangan terduga 14 MW. Lokasinya berada di Kabupaten Way Kanan.
Way Umbu bisa dicapai dari Kota Bandar Lampung ke arah Utara menuju Kec. Gunung Sugih, Lampung Tengah, lalu ke Barat menuju Kec. Banjit Way Kanan dengan perjalanan sekitar 4 jam menggunakan kendaraan roda empat. (es, sumber :Potensi Panasbumi Indonesia Jilid I)