Home / Berita

Kamis, 16 November 2023 - 11:03 WIB

Panasbuminya akan Dikembangkan 3 Perusahaan, Berikut Profil Kotamobagu, Kota dengan Banyak Prestasi

Pj Walikota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Asripan Nani

Pj Walikota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Asripan Nani

PABUMNews – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) sudah menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan Chevron New Energies International (Chevron) dan Mubadala Energy untuk mengembangkan wilayah kerja panasbumi Kotamobagu di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Penandatanganan dilakukan di Washington DC bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat.

Hadir dalam penandatangan JSA antara lain Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Jodi Mahardi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dan Country Manager Chevron Indonesia, Wahyu Budiarto.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, mengatakan, JSA ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari ketiga pihak dalam pengembangan panasbumi di Kotamobagu.

Perjanjian kerja sama tersebut memberikan kerangka komprehensif untuk melakukan kajian bersama pengembangan Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Kotamobagu. Hal itu selaras dengan target pemerintah dalam penambahan kapasitas terpasang panasbumi sebesar 3,3 gigawatt (GW) sebelum akhir tahun 2030.

Ia menambahkan, listrik panasbumi yang diproduksi di Kotamobagu dapat menyediakan sumber energi ramah lingkungan untuk memasok pasar domestik di Indonesia dan berpotensi menjadi pasokan listrik bagi produksi hidrogen atau amonia rendah karbon.

Profil Kotamobagu

Dikutip dari wikipedia, Kamis 16 November 2023, Kotamobagu merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow.

Baca Juga  Prijandaru Effendi, antara Government Drilling dan Keterlibatan Swasta

Kotamobagu sendiri dulunya merupakan Ibukota Kabupaten Bolaang.

Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.
Mayoritas suku yang ada di kota ini adalah Suku Mongondow. Jumlah penduduk dari hasil registrasi pada tahun 2018, ternyata kurang dari 150.000 jiwa, tepatnya 125.835 jiwa. Terdiri dari penduduk laki-laki 63.976 jiwa dan penduduk perempuan 61.859 jiwa.

Sumber pendapatan utama kota ini adalah pertanian, terutama padi dan jagung.

Jarak antara Ibukota Sulawesi Utara (Manado) ke Kotamobagu sekitar 181.1 km via Jl. Trans Sulawesi.

Kotamobagu terbagi dalam empat kecamatan, 18 kelurahan, dan 15 desa.

Sekarang ini Kotamobagu dipimpin oleh Asripan Nani sebagai Pj Walikota, menggantikan Ir. Hj. Tatong Bara yang habis masa jabatannya.

Pemkot Kotamobagu pun ternyata sarat prestasi. Dikuti dari laman kotamobagu.go.id,
Tahun 2023 ini Pemerintah Kota Kotamobagu untuk kedua kalinya menerima penghargaan APBD Award 2023 Kategori Realisasi Belanja Tertinggi TA 2022. Dengan masuk peringkat II nasional untuk kategori kota. Penghargaan ini diberikan pada Kamis (16/3/2023), di Mercure Convention Centre Ancol Jakarta Utara.

Kemudian sebelumnya, tepatnya 1 Maret, Pemerintah Kota Kotamobagu kembali menerima Penghargaan terbaik atas Kinerja Pencapaian Pencatatan dan Pelaporan Program Pembangunan Keluarga juga Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kemudian Wali Kota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara, menerima penghargaan Piala Adipura tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga  Dirjen EBTKE Rida Mulyana Optimis Target Kapasitas Panasbumi Tercapai

Panasbumi Kotamobagu

Panasbumi di Kotamobagu telah ditetapkan menjadi WKP Kotamobagu dengan SK 2067 K/30/MEM/2012 tanggal 18-06-2012.

Area kerja WKP ini mencakup Kab. Bolaang Mongondow, Kab. Kotamobagu dan Kab. Minahasa Selatan.

Potensi terduga panasbumi di sini pun cukup besar, sekitar 410 MW. Potensi sebesar itu terdapat di dua titik yakni di Gunung Ambang sebesar 225 MW dan Kotamobagu 185 MW.

Juli 2019 lalu, Pertamina mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan panasbumi di WKP Kotamobagu.

Sebelum tahun 2019, PGE sebenarnya sudah melakukan pemboran dua sumur eksplorasi di Gunung Ambang. Sayangnya, pemboran dilakukan jauh dari pusat panasbumi sehingga tak ditemukan uap.

Yang menarik dari panasbumi Kotamobagu adalah manifestasi air panasnya yang muncul ke permukaan.

Berbeda dengan di daerah lainnya yang biasanya terpusat di satu tempat, atau kalau pun berpencar jarak antara satu mata air dengan mata air lainnya berjauhan, maka di Kotamobagu antara satu mata air panas dengan mata air panas lainnya relatif berdekatan.

Jika dikelola maka air panas ini akan menjadikan Kotamabogu sebagai kawasan wisata yang luas.

Itulah profil Kotamobagu, yang panas buminya akan dikembangkan oleh PGE, Chevron dan Mubadala.***

Berita ini 40 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Potensi Panas Bumi Cisolok

Berita

Tenaga Panas Bumi Pancarkan Geyser Cisolok di Sukabumi

Berita

Ketum ADPPI Sebut Lima Alasan RUU EBT Perlu Cantumkan Pasal Panasbumi Diatur UU Tersendiri

Berita

Ketua API: Hambatan Pengembangan Panas Bumi Bukan Pandemi, Tapi Regulasi

Berita

Bauran Energi EBT Meningkat Setiap Tahun

Berita

Kementerian ESDM Kirimkan 23 Peserta ke “Geothermal Project Management” di Selandia Baru

Berita

GDE Targetkan Penambahan Kapasitas 130 MW hingga Empat Tahun Mendatang

Berita

Tokoh Ulama Banten Buka Kembali Jalan Menuju PLTP Batu Kuwung

Berita

Bupati Garut Beberkan Dampak Positif Pemanfaatan Panasbumi bagi Daerahnya