PABUMNews – Pengeboran sumur eksplorasi panas bumi Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, direncanakan selesai 2024-2025.
“Sesuai rencana, diharapkan pada tahun 2024-2025 telah memasuki tahapan pengeboran sumur eksplorasi setelah melalui tahap persiapan dan desain,” kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata, dikutip dari infopublik, Sabtu 4 Oktober 2023.
Pengeboran sumur eksplorasi panas bumi Jailolo dilakukan di Desa Idamdehe, Kecamatan Jailolo.
Kegiatan pengeboran dilakukan oleh BUMN panas bumi PT Geo Dipa Energi (Persero) dengan anggaran sebesar 30 Juta Dollar Amerika atau bila dirupiahkan setara Rp476.520.000.000.
“Hingga Oktober 2023 proyek ini telah sampai masuk Penyusunan UKL – UPL ESIA, dan dokumen turunan safeguards lainnya”, ujar Tunas Agung.
Ditambahkannya, berdasarkan penilaian awal, panas bumi Jailolo masuk dalam sistem entalpi suhu tinggi karena terhubung dengan Gunung Berapi Idamdehe dan Jailolo.
Kemudian dari penilaian BPP, pemanfaatan panas bumi Jailolo berstatus layak secara ekonomi.
Diketahui, pengeboran sumur eksplorasi panas bumi Jailolo dilakukan dengan skema government drilling atau dengan biaya pemerintah.
Skema ini ditugaskan pemerintah kepada PT SMI sebagai pengelola pembiayaan, GeoDipa sebagai pelaksana teknis pengeborannya, serta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) “PII” sebagai pendukung penjaminan.
Dikutip dari laman Geo Dipa Energi, Direktur Pengembangan Proyek dan Jasa Konsultasi PT SMI, Mohammad Ghozie Idra Dalel, menjelaskan, program government drilling merupakan bentuk kerjasama dan sinergi antara Special Mission Vehicle (SMV) di bawah pembinaan Kementerian Keuangan untuk mendukung aktivitas panas bumi.
Dalam alam program tersebut, pemerintah mengambil resiko yang paling besar di sektor panas bumi, yaitu eksplorasi.
Pemanfaatan panas bumi Jailolo mendapat dukungan dari Pemkab Halmahera Barat.
Bupati Halmahera Barat, James Uang, dalam kunjungannya ke GDE pada Maret 2023 lalu mengatakan, pemanfaatan panas bumi Jailolo ditunggu lama oleh masyarakat Halmahera Barat.
“Dengan kondisi listrik kita yang sering mengalami pemandaman karena keterbatasan itu, nah ini menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan itu,” katanya.
James juga mengungkapkan harapannya agar program government drilling yang akan dilakukan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) “SMI” dan GeoDipa dapat segera direalisasikan. Hal ini mengingat dengan adanya proyek panas bumi tersebut, akan memberikan dampak positif bagi pembangunan di Halmahera Barat.***