PABUMNews – Universita Bung Hatta di Kota Padang, Sumatera Barat, sejak tahun ajaran 2021 lalu membuka jurusan baru, yaitu Jurusan Rekayasa Energi Terbarukan. Jurusan ini masuk Fakultas Teknik Industri.
Jurusan Rekayasa Energi Terbarukan berdiri berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109/OT/2021 tentang Izin Pembukaan Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan Program Sarjana Terapan (D-IV) pada Universitas Bung Hatta di Kota Padang.
Yang menarik, jurusan ini didirikan dengan dukungan perusahaan panas bumi milik Supramu Santosa yaitu Supreme Energy dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.
Pada praktiknya, meskipun disuport oleh perusahaan panas bumi, mahasiswa di Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan tak hanya memperlajari geothermal atau panas bumi semata, tapi juga energi terbarukan lainnya. Di antaranya bahan bakar nabati (biofuel), energi dari biomassa dan biogas, energi listrik, energi mikrohidro, energi surya, energi angin, pengembangan dan rekayasa energi baru.
Dikutip dari akun YouTube Universitas Bung Hatta, Dekan Fakultas Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Reni Desmiarti, M.T., mengatakan, bentuk dukungan Supreme Energi terhadap pendirian prodi Rekayasa Energi Terbarukan di Universitas Bung Hatta, selain memberikan beasiswa untuk mahasiswa, juga berpartisipasi dalam tarnsfer teknologi dan ilmu pengetahuan langsung.
“Pihak Supreme Energy berpartisipasi mengajar di prodi Rekayasa Energi Terbarukan Universitas Bung Hatta,” katanya.
Sementara itu, Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, M.B.A mengatakan, Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan teknis di bidang teknik energi terbarukan serta memiliki karakter seorang wirausaha yang selalu mempertimbangkan sisi bisnis yang selalu sigap dan tanggap terhadap setiap peluang yang muncul.
“Energi terbarukan akan menjadi sumber energi dominan bagi manusia di masa depan karena cadangan sumber energi berbasis fosil semakin berkurang dan akan habis. Pemanfaatan energi terbarukan lebih ramah lingkungan memperkecil dampak negatifnya terhadap perubahan iklim,” ungkapnya.
Dikutip dari laman Universitas Bung Hatta, mahasiswa Program Sarjana Terapan (S.Tr) Rekayasa Energi Terbarukan ini memiliki beban kredit minimal 144 SKS dan ditempuh dalam waktu 4 (empat) tahun.
Rancangan kurikulum terdiri atas 85 SKS teori dan 59 sks praktikum. Pelaksanaan praktikum dilakukan di laboratorium maupun berupa magang di indusri/lapangan.
Peduli pendidikan
Terkiat kerjasama dengan Universitas Bung Hatta, Site Support Manager PT Supreme Energy Erwin Patrisa Floris, menjelaskan, kerjasama tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya peluang-peluang baru pemanfaatan energi terbarukan dan mensupport anak muda berprestasi menimba ilmu di perguruan tinggi.
“Kami tak hanya akan mensuprort kegiatan pendidikan di Universitas Bung Hatta, tapi juga akan mensuport universitas lain ke depan,” jelasnya.
Erwin menambahkan, perusahaannnya memang sangat peduli terhadap pendidikan. Selam ini perusahaan Supreme Energy telah menyalurkan beaiswa untuk siswa berperstasi terutama di kelas XII agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
“Selain itu kami juga mendukung program lainnya, di antaranya pemberian seragam gratis bagi siswa sekolah-sekolah di sekitara perusahaan,” paparnya.***