Salah satu permukiman di Solok Selatan dipenuhi lumpur dan runtuhan pepohonan akibat banjir.*
PABUMNews – PT Supreme Energy Muara Laboh, pengelola PLTP Muaralaboh, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, membagikan bantuan untuk para korban Banjir Solok Selatan.
Bantuan berupa 150 buah cangkul, 40 buah gerobak, keranjang pasir, 200 kodi buku buku anak sekolah tersebut, diberikan langsung ke posko utama bencana di kantor Camat Sungai Pagu, Rabu (4/12/2019).
Relations Supervisor PT SEML, Bujang Joan Dt Panyalai, mengatakan, bantuan yang nilainya mencapai Rp 65 juta tersebut, diharapkan bisa membantu para korban dan pemerintah setempat dalam membersihkan rumah dari material banjir.
“Bantuan bersumber dari dana CSR PT SEML. Selain memberikan bantuan berupa alat kerja dan buku, kami pun memberikan bantuan satu keluarga yang rumahnya rusak parah diterjang banjir di Jorong Liki. Bantuan berupa material bangunan, bukan uang,” kata Bujang.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Richi Amran didampingi Camat Sungai Pagu, Rolli Almar menyatakan, bantuan dari PT SEML berupa alat-alat kerja tersebut sangat bermanfaat bagi para korban.
“Alat-alat itu akan memudahkan para korban dalam membersihkan material banjir, baik di rumah maupun lingkungan sekitarnya,” kata Richi Amran.
Usai menyerahkan bantuna, rombongan dari PT SEML pun mendatangi lokasi banjir di Nagari Pakan Rabaa Timur. Menurut Bujang, hal itu dilakukan agar pihaknya mengetahui langsung kondisi di lapangan sembari bersilaturahmi dengan warga korban bencana.
Banjir bandang dan longsor di Solok Selatan terjadi beruntun dalam waktu sangat berdekatan. Di antaranya pada Rabu (20/11) pukul 21.00 WIB, Jumat (22/11) pukul 20.00 WIB dan Minggu (24/11) pukul 22.00 WIB. Banjir terjadi akibat curah hujan cukup tinggi dengan durasi lama sedangkan kapasitas sungai kecil dan tanah labil.
Sebanyak 1.184 kepala keluarga dengan 6.898 jiwa terdampak dan beberapa daerah sempat terisolasi. Hingga saat ini, jumlah pengungsi ada 34 kepala keluarga dengan 203 jiwa. Mereka ditampung di dua titik lokasi yaitu Manggih sebanyak tujuh kepala keluarga dengan 28 Jiwa dan balai adat 27 kepala keluarga (KK) dengan 175 jiwa.
Pemerintah juga menyiapkan posko cadangan di SD 19 Sapan Salak dan akan diaktifkan bila cuaca hujan dengan jumlah 85 KK. (es)