Home / Berita

Senin, 20 November 2023 - 10:50 WIB

PLN Jelaskan Perbedaan Panasbumi dengan Minyak dan Gas kepada Masyarakat Desa Mocok, Manggarai

PLTP Ulumbu di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, yang dikelola PLN

PLTP Ulumbu di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, yang dikelola PLN

PABUMNews – PT PLN menjelaskan perbedaan proses pemanfaatan panasbumi dengan pemanfaatan minyak dan gas di hadapan ratusan masyarakat Desa Mocok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu 18 November 2023.

Hal itu dilakukan PLN dalam acara sosialisasi Free Prior Informed Consent (FPIC) atau persetujuan atas dasar informasi di awal tanpa paksaan (PADIATAPA) terkiat perluasan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok.

Sandro Ginting, tim dari PLN menjelaskan, proses pemanfaatan panasbumi jauh berbeda dengan minyak dan gas atau sumber daya alam tambang lainnya.

Proses pemanfaatan panasbumi menjadi energi listrik hanya memanfaatkan uap panasbumi yang ada di perut bumi.

Air memang diperlukan dalam PLTP, namun air tersebut diambil dari lapisan sangat dalam dan itu pun dikembalikan lagi ke perut bumi.

Baca Juga  BUMN Panas Bumi PT Geo Dipa Energi Buka Lowongan Kerja

Jadi, kata Sandro Ginting, air yang digunakan dalam PLTP, bukanlah yang ada di permukaan tanah untuk sumur atau pertanian, melainkan air yang berada di lapisan bawah. Dengan demikian, pembangunan PLTP tak akan menganggu keberadaan air untuk kebutuhan masyarakat dan untuk pertanian.

“Yang membedakan aktivitas geothermal dan Migas adalah kandungan yang diambil dari dalam bumi. Pada Migas, yang diambil adalah minyak dan gas. Sementara, pada Geothermal, yang diambil hanyalah uap panas yang dihasilkan bumi. Kalaupun ada air, yang sangat dibutuhkan dalam geothermal tetap akan dikembalikan ke dalam perut bumi,” kata Sandro Ginting.

Pentingnya Panasbumi

Sandro Ginting juga menyinggung dampak positif pembangunan PLTP bagi masyarakat sekitar. Di antaranya keberadaan CSR perusahaan yang nantinya dialokasikan untuk memberdayakan masyarakat.

Selain itu, pihak PLN juga menyinggung pentingnya energi panas bumi dalam transisi energi. Dijelaskannya, selama ini listrik yang digunakan menggunakan energi fosil sebagai bahan bakar.

Baca Juga  Tak Sekedar Hasilkan Energi Panasbumi, Ini Harapan warga kepada PGE

Selain ketersediaannya terbatas sehingga beberapa dekade lagi akan habis, energi fosil sangat mencemari lingkungan.

Sekarang ini terjadi pemanasan global akibat suhu bumi yang naik. Naiknya suhu bumi tersebut di antaranya dipicu oleh buangan energi fosil ke udara.

Untuk menjaga agar suhu bumi stabil, maka panasbumi didorong untuk menggantikan listrik yang menggunakan energi fosil tersebut.

Sandar menegaskan, panas bumi merupakan energi bersih yang tak mencemari lingkungan, selain itu selalu tersedia sepanjang masa sehingga tak akan habis.

Di sesi akhir kegiatan terjadi dialog cukup dinamis antara masyarakat dengan pihak PLN. Pihak PLN pun langsung membuatan berita acara untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Poco Leok ke PLN pusat.***

Berita ini 21 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Geo Dipa Beberkan Kronologis Sengketa dengan Bumigas

Berita

PLTP Lumut Balai Beroperasi Agustus, Ini Harapan Bupati OKU Kuryana Azis

Berita

Target COD Tahun 2024, PLTP Blawan Ijen Pembangkit Panas Bumi Pertama di Jawa Timur

Berita

Ini Penjelasan Dirjen EBTKE Soal Pemberitaan Proyek Mangkrak

Berita

Daftar Harga Listrik EBT Menurut Perpres No 112/2022, Benarkah Listrik Panas Bumi Mahal? Yu Bandingkan!

Berita

Pemerintah Luncurkan Sejumlah Insentif untuk EBT, Berikut Insentif untuk Pemanfaatan Panas Bumi

Berita

Selain Penuhi Kebutuhan Energi, Perusahaan Panas Bumi PT SEML juga Kembangkan UMKM Solok Selatan

Berita

Kabar Baik, Jaminan Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Turun dari Rp1 Miliar Hanya Jadi Rp 73 Juta