Home / Berita

Kamis, 11 Juli 2019 - 13:47 WIB

PLTP Muara Laboh Masuki Uji Coba Pembangit Gardu dan Jaringan Transmisi

PLTP Muara Laboh yang dioperasikan PT SEML  (Sumber foto : Dok. Oldwin Kuniawan)

PABUMNews – Pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) Muara Laboh di Solok Selatan, Sumatera Barat, saat ini memasuki tahap uji coba pembangkit gardu dan jaringan transmisi. Targetnya, Oktober 2019 PLTP berkapasitas 80 MW ini sudah bisa menyalurkan energi listrik ke jaringan PLN.

Mengutip Antara (Rabu, 10 Juli 2019), Site Support Manager PT Supreme Energy Muaralaboh Yulnofrins Napilus, mengatakan, setelah PLTP Muara Laboh beroperasi, tidak akan ada lagi pemadaman listrik di Solok Selatan.

Ditambahkannya, jaringan listrik Solok Selatan terhubung langsung dengan jaringan Sumatera yang terbentang dari Aceh hingga Lampung.

Baca Juga  Pemerintah Diminta Selesaikan Sengketa PLTP Dieng-Patuha

Listrik dari Solok Selatan yang tersambung dengan jaringan Sumatera dihubungkan dengan Saluran Udara Tegangan ekstra tinggi (Sutet) yang terbebas dari pohon tumbang dan kendala lainnya.

“Kalaupun ada pemadaman hanya sedikit sekali dan tidak seperti sekarang,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Jaringan PLN Wilayah Sumbar Hendro Prasetyawandi pada Mei 2019 lalu.

“Kalau GI sudah beroperasi manfaatnya bisa segera dinikmati masyarakat setempat, dimana pemadaman yang selama ini sering ke depan tidak akan terjadi lagi,” katanya seperti dirilis Antara, Kamis (16/5/2019).

PT SEML merupakan perusahaan joint venture antara Supreme Energy dengan ENGIE dari Prancis dan Sumitomo Corporation dari Jepang.

Baca Juga  Gubernur Banten : Eksplorasi Panasbumi Batu Kuwung Jalan Terus

Harga jual listrik PLTP Muara Laboh adalah US$ 0,13 per kWh. Besaran harga ini merupakan penyesuaian dari tarif sebelumnya yang hanya US$ 0,088 per kWh.

Selain PLTP Muara Laboh, Supreme Energi yang dikamondoi Supramu Santosa ini, juga mngembangkan panasbumi Ratau Dedap di Sumatera Selatan. PLTP Rantau Dedap yang direncanakan bekapasitas 90 MW ini akan beroperasi pada tahun 2020. Selain itu Supreme Energi juga mengembangkan proyek PLTP Rajabasa di Provinsi Lampung. Kapasitas yang akan dikembangkan sebesar 80 MW. (es)

Berita ini 974 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Indonesia dan Australia Tandatangani Pengembangan Panas Bumi 25 GW

Berita

Proyek Panasbumi Baturaden Segera ke Tahap Pengeboran

Berita

API: Kebijakan Tariff ”Feed-in Tariff” Listrik Panasbumi

Berita

Air Panas Bumi, Destinasi Wisata Andalan Kabupaten Solok Selatan

Berita

Indonesia Miliki 331 Titik Potensi Panasbumi

Berita

Panasbumi Terbesar, Investasi EBT Hingga 2025 Diproyeksikan Rp 535,775 Triliun

Berita

Agus Hermanto: Bali Harus Jadi Primadona Energi Ramah Lingkungan

Berita

Kawah Ijen, Kaldera yang Mendunia