Jalur pendakian Gunung Ciremai (sumber foto: gunung.id)
PABUMNews- Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat yang menyimpan potensi panasbumi 150 MW ini, juga memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Objek wisata yang ada di kawasan Ciremai di antaranya Taman Nasional Gunung Ciremai, dan pemandian air panas di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Kedua objek wisata itu menjadi buruan masyarakat. Tak hanya dikunjungi masyarakat dari Kuningan atau Majalengka, dua wilayah yang menjadi tempat berpijak Gunung Ciremai, tapi juga masyarakat dari Bandung, Garut, Sumedang, bahkan dari luar Jawa. Pada hari-hari libur, Sangkan hurip dan TNGC akan dipadati pengunjung.
Sementara terkait potensi panasbuminya, WKP Ciremai yang dilepas oleh PT Chevron tahun 2014 ini kini dalam status “jomblo”. Pemerintah pun bersiap memberikan penugasan kepada PT PLN (persero) untuk mengelolanya. Dari potensi 150 MW, kapasitas yang akan dikembangkan sebesar 110 MW. Dengan kapasitas sebesar itu, maka lebih dari 150 ribu rumah tangga akan bisa teraliri listrik. Perhitungannya, 1 MW adalah 1.000.000 watt. Untuk rumah tangga, rata-rata listriknya antara 900 Watt hingga 1300 watt.
Inilah potensi Ciremai di balik anugerah panasbuminya.
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
Tahun 2017 lalu, jumlah pengunjung ke TNGC sangat banyak, menembus angka 400 ribu orang. Umumnya pengunjung menggelar kegiatan kemping di pelataran hutan.
Udaranya yang sejuk dan jauh dari kebisingan kota, menjadi daya tarik TNGC. Mereka yang berwisata ke ke lokasi ini sebagian besar adalah kaum muda yang hobi mendaki, namun ada juga sejumlah rumah tangga.
Dikutip dari Wikipedia, TNGC adalah sebuah kawasan konservasi dengan tujuan untuk melindungi kekayaan hayati dan lingkungan di wilayah Gunung Ceremai. Penunjukannya dilakukan dengan SK Menhut RI No. 424/Menhut-II/2004 bertanggal 19 Oktober 2004.
Kawasan TNGC ini sebagian masuk wilayah Kabupaten Kuningan (8.931,27 ha), dan sebagian lagi di wilayah Kabupaten Majalengka (6.927,9 ha). Namun luas kawasan TNGC yang sah secara hukum dan sesuai dengan SK Menhut adalah ± 15.500 Ha. Di sebelah utara kawasan hutan ini berbatasan dengan wilayah Kabupaten Cirebon.
Wisatawan yang datang ke TNGC, selain warga dari wilayah tiga Jabar, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan juga banyak yang datang dari luar seperti dari Jabodetabek, Bandung, Jawa Tengah.
Gunung Ciremai merupakan daerah penting bagi burung ata dikenal sebagai IBA ( Important Bird Areas JID 24). Beberapa jenis burung yang ada di sini celepuk jawa (Otus angelinae) dan ciung-mungkal jawa (Cochoa azurea). Tercatat pula sekurangnya 18 spesies yang lain yang berstatus burung sebaran terbatas (restricted area bird) seperti halnya puyuh-gonggong jawa (Arborophila javanica), walik kepala ungu (Ptilinopus porphyreus), takur bututut (Megalaima corvina), berkecet biru tua (Cinclidium diana), poksai kuda (Garrulax rufifrons), cica matahari (Crocias albonotatus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), kenari melayu (Serinus estherae), dan lain-lain.
Cucak gunung adalah salah satu jenis burung sebaran terbatas yang ditemukan di Ceremai
Sementara mamalia penting yang terdapat di TNGC, di antaranya, macan tutul (Panthera pardus); surili (Presbytis comata); lutung budeng (Trachypithecus auratus); kukang jawa atau muka geni (Nycticebus javanicus); kijang muncak (Muntiacus muntjak); dan pelanduk jawa (Tragulus javanicus).
Air Panas Sangkanhurip
Desa Sangkanhurip, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, merupakan desa yang mendapat limpahan air panas Ciremai sangat banyak. Di desa ini, air panas muncul di beberapa tempat sehingga ada banyak pemandian air panas alami yang bisa Anda nikmati. Salah satu satunya adalah spa air panas yang dikelola oleh manajemen Hotel Grage Sangkan.
Nuansa spa ini sangat mempesona. Anda akan merasakan perpaduan gaya moderen dan tradisonal. Sambil menikmati treatment air panas yang dikelola dengan manajemen modern, Anda bisa melihat nuansa tradisional berupa bentangan sawah milik warga setempat. Oleh karena itu, sambil mandi Anda pun bisa melihat warga Sangkanhurip yang murah senyum dan ramah sedang mengelola sawahnya.
Pihak hotel Grage Sangkan menyediakan spa dalam tujuh tahap. Nah sebelum Anda menceburkan badan ke air untuk melakukan treatment, ada petugas yang akan mengecek tensi darah dan degup jantung Anda terlebih dahulu. Jika tekanan darah dan degup jantung Anda normal, petugas akan mempersilakan Anda melakukan treatment tersebut.
Inilah tahapan-tahapan treatment di spa air panas Grage Sangkan.
Tahap pertama, merupakan tahap relaksasi. Anda berendam dalam air sambil disembur air panas yang berbuih-buih. Waktunya sekitar 10 menit. Dalam tahapan ini, Anda akan merasakan badan seperti dipijit dengan tangan yang lembut.
Tahap kedua, treatment menyemprot telapak kaki dengan air panas dari dasar kolam. Konon treatmen ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Tahapan ini pun waktunya sekitar 10 menit.
Tahap ketiga adalah treatment menyemprot bagian pinggang. Semprotan air panas yang mengenai pinggang tak ubahnya pukulan-pukulan halus sehingga bagian pinggang akan terasa lebih ringan. Manfaat treatmen ini adalah untuk melancarkan peredaran darah di pinggang.
Tahap keempat adalah menyemprot bagian tumit. Derasanya air yang mengenai tumit tak ubahnya pukulan-pukulan lembut yang menyegarkan.
Tahap kelima menyemrpot bagian betis dan keenam paha. kemudian yang terakhir adalah mengguyur pundak dan kepala dengan air panas dari pancuran yang debit airnya besar. Manfaatnya untuk melancaran peredaran darah di kepala dan punggung sehingga Anda akan merasakan kesegaran kembali.
Umumnya, orang yang telah menjalani treatmen di spa ini mengaku merasakan badannya lebih enteng dan segar. Namun ingat, wanita yang sedang hamil, kemudian Anda yang memiliki tensi tinggi atau rendah, dan asma, tidak dianjurkan menjalani treatment di spa ini.
Meskipun dikelola manajemen hotel, spa ini terbuka untuk umum. Artinya, Anda yang bukan tamu hotel pun bisa saja menikmatinya. (es)