PABUMNews- Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) Lumut Balai, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 55 Megawatt (MW) kini dalam tahap pembangunan power plant.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Khairul Rozaq, menyebutkan, PLTP Lumut Balai yang kini dalam tahap pembangunan, akan selesai di tahun 2019.
“Kini sedang tahap pembangunan power plan,” jelasnya seperti dirilis Detik.com, Sabtu (15/12/2018).
Seperti diberitakan, pihak Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebut, PLTP yang dibangun dan dikelola oleh Pertamina Geothermal Energi ini, akan COD pada kuartal pertama tahun 2019, atau antara Januari hingga April tahun depan.
Pembangunan PLTP Lumut Balai menelan biaya Rp 1,74 triliun. Kapasitas yang akan dikembangkan dalam tahap pertama sebesar 55 MW.
Diketahui, proses komisioning di PLTP Lumut Balai I telah dimulai sejak Oktober 2018 lalu. PLTP ini akan dikembangkan sampai unit IV dengan kapasitas masing-masing 55 MW. Unit 2 diharapkan beroperasi tahun 2019, Unit 3 2022 dan Unit 4 2024.
Beberapa waku lalu kepada sejumlah media, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy, Ali Mundakir mengatakan, tahap uji coba mesin di PLTP Lumut Balai Unit 1 berlangsung pada Agustus 2018.
PLTP Lumut Balai merupakan salah satu proyek kelistrikan yang termasuk dalam Program Percepatan 10.000 MW Tahap II. PLTP ini berlokasi di Desa Panindayan, Kecamatan Semendo, atau sekitar 108 km dari kota Baturaja. Kegiatan pemboran eksplorasi area ini telah dimulai sejak tahun 2007.
Konstruksi PLTP Lumut Balai dikerjakan oleh Hawkins Group, perusahaan konstruksi dan infrastruktur dari Selandia Baru yang juga mengerjakan konstruksi PLTP Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di Lumut Balai, Hawkins ditunjuk untuk mendesain, melakukan pengadaan, mengonstruksi, serta membangun PLTP tersebut, plus melakukan instalasi semua peralatan PLTP yang dipasok oleh Toshiba.
Sejak tahun lalu, PGE menjalankan tujuh proyek panas bumi secara paralel. Yaitu, Sungai Penuh upstream project 1×55 MW dengan target beroperasi 2020. Hululais upstream project 2×55 MW dengan target beroperasi 2019 untuk unit 1 dan 2021 unit 2.
Kemudian Ulubelu total project 2×55 MW yang beroperasi 3 Juli 2016 untuk unit 3 dan Juni 2017 untuk unit 4. Pertamina Geothermal Energy juga mengerjakan proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2 total kapasitas 2×55 MW, dengan target COD untuk unit 1 pada 2018 dan 2019 untuk unit 2, Lumut Balai Unit 3 dan 4 total kapasitas 2×55 MW. Adapun target COD 2022 untuk unit 3 dan 2024 untuk unit 4. Kemudian Karaha kapasitas 1×30 MW, serta Lahendong Unit 5 dan 6 dengan total kapasitas 2x20MW, COD pada 15 September 2016 untuk unit 5 dan 9 Desember 2016 unit 6. (es)