PABUMNews-Penerimaan negara pada tahun 2017 dari sektor EBTKE, khususnya dari wilayah kerja panasbumi mencapai Rp 933 miliar.
Capaian ini jauh melebihi target penerimaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2017 yang ditetapkan sebesar Rp 671,26 miliar. Selain itu, lebih tinggi dibandingkan realisasi pada tahun 2016 sebesar Rp 932,28 miliar.
“Capaiannya sebesar 140 persen dari target dalam APBN-P 2017, Rp 671,26 miliar,” ungkap Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulayana, di Kementerian ESDM, Jakarta, baru-baru ini.
Rida menjelaskan, penerimaan negara sebesar itu berasal dari WKP (Wilayah Kerja Panasbumi) eksisting sebesar Rp 909 miliar atau 97,4 persen dari total penerimaan. Sisanya, Rp 24 miliar atau 2,6 persen dari total penerimaan dari WKP IPB (Wilayah Kerja Pemegang Izin Panas Bumi).
“Sumber penerimaan dari iuran tetap eksplorasi, iuran tetap produksi, royalti produksi, dan bonus produksi panas bumi,” tandasnya.
Sementara itu, beberapa torehan positif pun dicatatkan subsektor ketenagalistrikan yang meliputi, peningkatan rasio elektrifikasi, program 35.000 MW, peningkatan konsumsi listrik per kapita, penurunan susut jaringan dan porsi energi baru terbarukan (EBT) yang meningkat seiring dengan penurunan porsi BBM dalam bauran energi pembangkit listrik.
Sementara itu, Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng mengungkapkan, sub sektor ketenagalistrikan mencatat rasio elektrifikasi hingga akhir Desember tahun 2017 sudah mencapai 94,91%. Angka ini di atas target yang sudah ditetapkan sebesar 92,75%.
Pemerintah mentargetkan rasio elektrifikasi pada tahun 2018 sebesar 95,15%.
“Target 2018 sebesar 95,15% insya Allah akan terlampaui kalau kita melihat progress program 35.000 MW yang dilaksanakan oleh PLN dan independent power producer (IPP),” ujar Andy Noorsaman Someng.
Kapasitas terpasang pembangkit hingga akhir 2017 sudah mencapai 60 GW atau meningkat 7 GW dalam 3 tahun terakhir, dan untuk tahun 2018 mendatang pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas terpasang pembangkit sebesar 65 GW.(es)