Home / Berita

Senin, 23 November 2020 - 12:05 WIB

Tahun 2035 Kapasitas Panas Bumi 9300 MW, Berikut Strategi Pengembangannya

Kantor Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM. (Foto Hsn/Pabumnews)

PABUMNews – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menguraikan empat strategi pengembangan panas bumi hingga tahun 2035 dalam roadmap panas bumi tahun 2020-2035.

“Hingga tahun 2035 panas bumi ditargetkan mencapai kapasitas 9300 MW,” jelas ujar Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, pada kegiatan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI, Senin (16/11/2020) lalu.

Dijelaskannya, ke-empat strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai target kapasitas panas bumi sebesar itu, yakni:

1.Program Government Drilling

a. Dalam rangka peningkatan kualitas data sebelum suatu wilayah ditawarkan kepada badan usaha, KESDM cq Badan Geologi akan melakukan eksplorasi panas bumi hingga pengeboran untuk 20 WKP dengan rencana pengembangan 683 MW.
b. Bekerjasama dengan Kementerian Keuangan dengan memberikan penugasan kepada PT SMI untuk 2 WKP dengan rencana pengembangan 60 MW.

2.Sinergi BUMN dalam pengembangan panas bumi

Baca Juga  Pemerintah Tawarkan Empat Wilayah PSPE Panasbumi

a. Melakukan pengembangan bersama antara PT PLN Persero dengan PT Geodipa Energi untuk lapangan Candradimuka dengan rencana pengembangan 40 MW.
b. Melakukan pengembangan bersama antara PT PLN Persero dengan PT Pertamina untuk beberapa WKP dengan rencana pengembangan sekitar 100 MW.

3.Optimalisasi sumber daya pada WKP yang telah berproduksi dengan pengembangan ekspansi dan pengembangan pembangkit skala kecil (Binary small scale Salak 15 MW, Dieng Small Scale 10 MW, dll).

4.Pemanfaatan dana PISP (Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi) dan GREM (Geothermal Resource Risk Mitigation)

Diketahui, lembaga pelaksana government drilling ini adalah PT SMI, BUMN di bawah Kementerian Keuangan. BUMN ini mendapat penugasan untuk menggarap lima WKP oleh pemerintah, yaitu Wae Sano (NTT), Jailoho di Maluku Utara, Area Panasbumi Bonjol Sumatera Barat, Area Prospek Bittaung di Sulawesi Barat, dan Area Prospek Nage NTT. Dari lima WKP tersebut, Wae Sano dan Jailoho menjadi perioritas, bahkan Wae Sano kini sudah masuk tahapan eksplorasi.

Baca Juga  Ini Cerita Supramu Santosa tentang Perjalanan Membangun PLTP Muara Laboh

Sementara untuk lapangan panas bumi Candradimuka, pihak PT Geo Dipa kini tengah melakukan pengeboran sumur dengan teknologi mutakhir yang bisa mereduksi kerusakan lingkungan.

Candradimuka merupakan salah satu area prospek yang berada di dalam WKP Dieng. Sebenarnya, pengembangan Area Prospek Candradimuka telah dimulai sejak Desember 2016 dengan diawali oleh pelaksanaan survei rinci geologi, geokimia dan geofisika (3G) dan ditargetkan untuk dapat mencapai COD (commercial operation date pada tahun 2023. Potensi sumberdaya panas bumi Area Prospek Candradimuka ini diperkirakan sebesar 54.5 MW dan memiliki reservoir terpisah dengan reservoir Dieng. Dengan sumberdaya sebesar 54.5 MW tersebut, GDE mempunyai rencana pengembangan sebesar 45 MW, yakni PLTP utama condensing sebesar 2 x 20 MW dan PLTP binary 5 MW. (es)

Berita ini 271 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Berita

Pemerintah Akui Target Panas Bumi Tahun 2025 Tak Akan Tercapai

Berita

Tahun 2020 Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi Ditiadakan, Ini Sebabnya

Berita

Kenalkan Kelebihan Panas Bumi sebagai Sumber Energi, PT SEML Hadir di Kampus Polteknik Negeri Padang

Berita

Selain Migas, Pertamina akan Fokus Kembangkan Panasbumi

Berita

Pengumuman Pelelangan Wilayah Kerja Panas Bumi Way Ratai Lampung

Berita

Pemerintah Lanjutkan Eksplorasi Panasbumi Waesano Meski Bank Dunia Hentikan Pendanaan

Berita

WKP Gunung Talang Mulai Dibor Tahun 2018

Berita

Geo Dipa Energi- Kejaksaan RI Jalin Kerjasama untuk Hadapi Permasalahan Hukum